Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ganjar Komitmen Tolak Korupsi hingga Pecat Anak Buah

Kompas.com - 04/12/2023, 14:32 WIB
Ardito Ramadhan,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

PALU, KOMPAS.com - Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo bercerita soal pengalamannya yang pernah dianggap tidak bakal memberantas korupsi saat menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah.

Awalnya, Ganjar bercerita mengenai tagline "Mboten Korupsi, Mboten Ngapusi" atau "Tidak Korupsi, Tidak Membohongi" yang diusungnya sebagai Gubernur Jawa Tengah.

"Dua kali kami maju sebagai cagub (calon gubernur), masyarakat memberi amanah dua kali juga, tagline itu tidak kami ubah, apa dalam bentuk tindakannya bapak ibu? Satu, yang mesti kita lakukan adalah memberikan komitmen itu kepada masyarakat," kata Ganjar saat berkampanye di Palu, Senin (4/12/2023).

Ganjar mengungkapkan, saat pertama kali menjabat, dirinya sudah mewanti-wanti kepada seluruh aparatur sipil negara (ASN) agar tidak melakukan praktik gratifikasi, jual-beli jabatan, dan suap-menyuap.

Baca juga: Abuya Muhtadi Dukung Ganjar-Mahfud, Yenny Wahid: Kami Optimistis Raih Banyak Suara di Banten

Namun, ia mengatakan, masih saja ada orang-orang yang berusaha menggodanya dengan memberikan sejumlah hadiah.

"Itu tidak semudah yang kita ucapkan. Ternyata saya tidak dipercaya, dan saya berusaha untuk tetap dikasih sesuatu," ujarnya.

Ganjar bercerita, ada seorang pegawai yang ingin memberikan sesuatu kepadanya, tetapi pemberian tersebut ditolak.

"Saya sampaikan, 'Bung, Anda bawa pulang ini, Anda kasIhkan kepada istri Anda, Anda kasihkan kepada anak buah Anda, dan mudah-mudahan ini terpakai. Tapi seandainya tidak, kembalikan kepada siapa yang membutuhkan'," katanya.

Baca juga: Ganjar: Dunia Pendidikan Tak Hanya Ciptakan Tukang, tapi Harus Bangun Integritas

Ganjar pun memberi opsi lain, yakni menerima pemberian itu tetapi melaporkannya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai gratifikasi.

"Langsung keringatnya sejagung-jagung keluar. 'Pilihan Anda adalah cukup Anda minta maaf dan tidak melakukan atau saya pecat besok pagi!' Dia nangis-nangis, akhirnya saya kembalikan, itu pelajaran pertama," ujar Ganjar.

Namun demikian, politikus PDI-P itu juga mengaku sempat memecat anak buahnya yang masih nekat melakukan korupsi.

Ganjar menegaskan bahwa semangat "Mboten Korupsi, Mboten Ngapusi" selalu dipegangnya selama 10 tahun menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah.

"Seolah-olah ini paling gubernur tiga bulan, habis tig bulan sudah minta-minta. Alhamdulillah 10 tahun kita pegang, 10 tahun kita kuatkan pemikiran, terpaksa harus mencopot pejabat utama kami karena melakukan korupsi," kata Ganjar.

Baca juga: Sibuk Kampanye di Luar Jawa, Ganjar: Indonesia Bukan Jawa sehingga Harus Keliling

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Nasional
Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Nasional
Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Nasional
Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Nasional
Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Nasional
Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Nasional
Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com