Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TPN Ganjar-Mahfud Luncurkan Penggalangan Dana, Warga Bisa Patungan Mulai dari Rp 10.000

Kompas.com - 29/11/2023, 19:33 WIB
Ardito Ramadhan,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud meluncurkan program penggalangan dana untuk pemenangan pasangan Ganjar-Mahfud melalui situs gotongroyongrakyat.id.

Ketua TPN Ganjar-Mahfud Arsjad Rasjid menyatakan, program ini diluncurkan agar masyarakat dapat terlibat memenangkan pasangan Ganjar-Mahfud pada Pilpres 2024.

"Kami berkomitmen menjadikan kemenangan Ganjar-Mahfud sebagai kemenangan rakyat. Untuk itu, penggalangan dana massal menjadi sarana bagi masyarakat untuk bergotong royong secara nyata dalam memenangkan Ganjar-Mahfud mulai dari Rp 10.000 saja," kata Arsjad dalam konferensi pers, Rabu (29/11/2023).

Baca juga: Data Pemilih Diduga Bocor, TPN Ganjar-Mahfud Harap Polisi Turun Tangan

Arsjad menuturkan, masyarakat perorangan dapat menyumbang dana sebesar Rp 10.000 hingga Rp 2,5 miliar, sedangkan perusahaan bisa menyumbang hingga Rp 25 miliar.

Uang hasil donasi nantinya akan digunakan untuk berbagai kebutuhan pemenangan Ganjar-Mahfud seperti menyelenggarakan kampanye, membeli alat peraga kampanye, hingga menyelenggarakan survei dan riset.

Walaupun demikian, Arsjad menyebutkan bahwa pihaknya tidak mematok target tertentu mengenai jumlah uang yang bakal dikumpulkan lewat penggalangan dana ini.

"Di sini bukan mau target, mau apa, tapi ini hanya mengatakan bagaimana untuk menggairahkan bahwa bilamana ada yang ingin bergotong royong," ujar dia.

Baca juga: Aiman Dapat Surat Panggilan Polisi Tengah Malam, TPN Ganjar-Mahfud: Gaya Fasisme, Intimidasi

Menurut rencana, TPN Ganjar-Mahfud juga akan membuka penggalangan dana melalui penjualan sejumlah merchandise resmi pasangan Ganjar-Mahfud.

Merchandise yang bakal dijual terdiri dari kaos, kemeja, rompi, kerudung, hingga tas belanja.

“Saat ini, platform gotongroyongrakyat.id baru bisa mengakomodasi donatur perseorangan. Insya Allah minggu ini akan kami rilis fitur baru yang bisa diakses perusahaan yang berencana ikut memberikan dukungan dana,” kata Arsjad.

Bendahara Umum TPN Ganjar-Mahfud, Orias Petrus Moedak, menambahkan bahwa dana yang terkumpul akan dilaporkan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) sesuai ketentuan.

Menurut dia, KPU yang nantinya menentukan apakah laporan keuangan tersebut diungkap ke publik atau tidak.

"Keterbukaan itu hanya ke KPU dan itu adalah di KPU, mereka yang punya pilihan apakah akan dibuka ke publik atau tidak. Tapi yang pasti kami akan terbuka ke KPU," kata Orias.

Orias juga menekankan bahwa donatur harus mengikuti ketentuan yang diatur KPU sebelum menyumbangkan dana mereka.

Salah satunya, donatur harus membuat pernyataan bahwa mereka tidak bermasalah secara pajak, tidak dalam kondisi pailit atau dalam proses kepailitan, serta sumbangan sifatnya tidak mengikat.

Ia menyebutkan, hal itu merupakan salah satu cara untuk memastikan agar uang yang disumbangkan tidak berasal dari aktivitas haram.

"Jadi tidak ada mengikat, mentang-mentang nyumbang terus dia mau atur-atur ya, enggak ada. Jadi itu adalah syarat-syarat dari KPU. Itu screening-nya itu dan mereka harus mengisi nomor induk kependudukan dan NPWP di sana, terus tanda tangan," ujar Orias.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Nasional
Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Nasional
Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Nasional
Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Nasional
Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Nasional
Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Nasional
Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com