JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo telah selesai melantik Panglima TNI Agus Subianto di Istana Negara, Jakarta pada Rabu (22/11/2023).
Pelantikan tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat negara. Antara lain, Laksamana Yudo Margono, Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo,
Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL) Laksamana Muhammad Ali, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Jaksa Agung ST Burhanuddin dan Kepala BIN Budi Gunawan.
Hadir pula Menko Polhukam Mahfud MD, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Mensesneg Pratikno, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Ketua Wantimpres Wiranto, Ketua DPR Puan Maharani, Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel dan Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Achmad.
Adapun Presiden RI ke-5 yang sekaligus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Megawati Sukarnoputri tidak tampak hadir dalam pelantikan pada Rabu pagi.
Baca juga: Presiden Jokowi Lantik Jenderal Agus Subiyanto Jadi Panglima TNI
Padahal, dilansir arsip pemberitaan laman resmi Sekretariat Kabinet, dalam tiga kali pelantikan Panglima TNI sebelumnya, Megawati selalu hadir di Istana.
Pada saat Presiden Jokowi melantik Marsekal Hadi Tjahjanto pada 8 Desember 2017, Megawati hadir dalam acara tersebut.
Kemudian, pada saat Jenderal Andika Perkasa dilantik sebagai Panglima TNI menggantikan Hadi pada 17 November 2021, Megawati juga hadir di Istana.
Begitu pula pada saat pelantikan Laksamana Yudo Margono sebagai Panglima TNI yang menggantikan Andika, Megawati ikut hadir di Istana Negara pada 19 Desember 2022.
Usai pelantikan Agus Subiyanto, wartawan mengonfirmasi perihal ketidakhadiran Megawati kepada putrinya, Puan Maharani.
Saat itu Puan bersama Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung sedang bergegas meninggalkan Istana Negara.
Baca juga: Gibran Salim ke Megawati, TKN Prabowo-Gibran: Cara Santun Harus Ditunjukkan ke Lawan atau Kawan
Wartawan pun menanyakan mengapa Megawati yang biasanya menghadiri pelantikan Panglima TNI tidak tampak hadir pada Rabu pagi.
Puan tidak menjawab pertanyaan tersebut. Ketua DPR itu justru menyinggung jumlah wartawan yang bertanya kepadanya.
"(Wawancara) sendirian nanti yang lain-lain iri. Ya makanya jangan sendiri wawancaranya, nanti yang lain kepingin," kata Puan.
Seskab Pramono Anung yang berjalan bersama Puan meminta agar pertanyaan soal Megawati disampaikan nanti saja.
"Nanti saja, nanti saja, nanti saja," ungkap Pramono.
Hubungan Jokowi-Megawati
Adapun hubungan Presiden Jokowi dengan Ketua Umum PDI-Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri dikabarkan merenggang akhir-akhir ini.
Pemicunya karena putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, yang merupakan kader PDI-P, ditetapkan sebagai calon wakil presiden (cawapres) dari Prabowo Subianto.
Hal itu berseberangan dengan keputusan PDI-P yang sudah menetapkan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD sebagai pasangan bakal capres-cawapres.
Namun, Presiden Jokowi sebelumnya mengatakan, hubungannya Megawati Soekarnoputri baik-baik saja meski putra sulungnya, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming.
"(Hubungan dengan Megawati) Baik-baik saja," kata Jokowi di Hutan Kota Gelora Bung Karno, Jakarta pada 24 Oktober 2023.
Baca juga: Hasto Ungkap Isi Obrolan Megawati dan Kaesang: Cerita Sudah Jadi Ketum PSI
Puan Maharani juga membantah kabar ada ketegangan antara Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dengan Jokowi.
Menurut dia, Megawati masih menganggap Jokowi sebagai kader terbaik PDI-P yang bisa memimpin bangsa dan negara.
"Saya ingatkan kasih ibu itu sepanjang masa, Ibu Mega sangat sayang dalam artian sayang sebagai kader terbaik. Jadi Ibu Mega berharap apa pun yang dilakukan Pak Jokowi sebagai kader PDI-P adalah yang terbaik untuk bangsa dan negara," kata Puan pada 22 Oktober 2023.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.