JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menyampaikan konsep pendekatan terkait masalah kemanan di Papua.
Pendekatan itu ia sebut dengan “smart power”, yang merupakan kombinasi antara soft power dan hard power.
Agus akan melanjutkan operasi teritorial di Papua, seperti pada kepemimpinan Laksamana Yudo Margono.
“Jadi menghadapi Papua itu harus smart power. Menggunakan soft power, kita akan kedepankan operasi teritorial,” kata Agus usai serah terima jabatan Panglima TNI di Plaza Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (22/11/2023).
Baca juga: OPM Klaim Tewaskan 5 Anggota TNI di Wilayah Yahukimo
Kemudian, untuk hard power, Agus tetap menggunakan pendekatan senjata karena Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) atau Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) masih kombatan.
“Karena mereka (Organisasi Papua Merdeka/Kelompok Kriminal Bersenjata) masih kombatan, jadi akan kita lawan dengan senjata tentunya,” ujar Agus.
“(Dengan) pasukan kita yang terlatih tadi, yang saya sampaikan di awal, well-trained,” tuturnya lagi.
Diketahui, Laksamana Yudo Margono resmi menyerahkan jabatan Panglima TNI kepada Jenderal Agus Subiyanto.
Proses serah terima jabatan (sertijab) digelar di Plaza Mabes TNI, Cilangkap, Rabu siang.
Baca juga: Waswasnya Paspampres sampai ke Ubun-ubun Saat Jokowi Naik Motor Trail di Lokasi OPM
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo melantik Jenderal Agus Subiyanto sebagai Panglima TNI di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu pagi.
Pelantikan itu berdasarkan Surat Keputusan Presiden Nomor 102 TNI Tahun 2023 tentang pemberhentian dan pengangkatan Panglima TNI yang dibacakan Sekretaris Militer Presiden Laksda TNI Hersan.
Selepas pembacaan Surat Keputusan (SK), dilakukan pengambilan sumpah jabatan oleh Presiden Joko Widodo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.