Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eks Hakim Konstitusi Optimistis Suhartoyo-Saldi Isra Bisa Pulihkan Wibawa MK

Kompas.com - 22/11/2023, 16:18 WIB
Vitorio Mantalean,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan hakim konstitusi dua periode, I Dewa Gede Palguna, mengaku optimistis kepemimpinan baru Mahkamah Konstitusi (MK) dapat memulihkan martabat dan wibawa Mahkamah setelah kasus pelanggaran etika berat eks Ketua MK Anwar Usman.

Sebagai informasi, delapan hakim konstitusi telah sepakat memilih Suhartoyo sebagai ketua MK pada 9 November 2023. Surhartoyo menggantikan Anwar Usman yang dicopot Majelis Kehormatan MK dua hari sebelumnya. Sementara itu, kursi Wakil Ketua MK tetap diduduki Saldi Isra.

"Saya sangat optimistis karena begini, saya tahu persis kualitas kedua orang ini dan saya tahu integritas keduanya. Saya tahu independensi dari keduanya dan imparsialitasnya," kata Palguna dalam webinar yang diselenggarakan Ikatan Alumni Fakultas Hukum Universitas Atmajaya Yogyakarta, Rabu (22/11/2023).

Palguna menyampaikan bahwa sepanjang pengetahuannya, Suhartoyo dan Saldi Isra sangat tidak mungkin bergaul dan berinteraksi dengan pihak-pihak yang bisa mengganggu independensi.

Baca juga: Suhartoyo Sebut MK Akan Buktikan Tak Ada Lagi Konflik Kepentingan

Palguna juga menyampaikan, selama menjadi hakim konstitusi bersama Suhartoyo dan Saldi Isra, ia belum pernah dikecewakan oleh keduanya karena persoalan kapasitas ataupun integritas.

Dari segi kapasitas, Palguna mengaku kerap berbeda pendapat dengan Suhartoyo dan Saldi Isra. Namun, ia menilai, debat sengit dalam hal perbedaan pendapat itu justru menunjukkan independensi masing-masing dan kekayaan wawasan masing-masing.

"Oleh karena itu, saya tidak meragukan (Suhartoyo dan Saldi Isra)," katanya.

Ia juga mengungkit bahwa duet Suhartoyo-Saldi sebetulnya juga keinginan sejumlah hakim konstitusi sejak dulu termasuk dirinya.

Pada pemilihan Ketua MK 2018, Suhartoyo memang hampir terpilih. Ia hanya kalah satu suara dari Anwar Usman.

"Ini adalah impian saya, atau impian kami lima tahun yang lalu baru sekarang terjadi. Lima tahun yang lalu kami mengusulkan Pak Suhartoyo sebagai ketua, dan juga Prof Saldi Isra sebagai wakil ketua, dan itu baru terjadi sekarang," ujar Palguna.

"Sayangnya, kok harus melalui drama (pelanggaran etik Anwar Usman) semacam itu yang sesungguhnya sangat tidak menyenangkan," katanya lagi.

Baca juga: MK Gelar Rapat Bahas Keberatan Anwar Usman soal Suhartoyo Jadi Ketua

Diketahui, Suhartoyo pun mengakui dirinya memikul beban berat untuk mengembalikan reputasi Mahkamah.

Hal tersebut yang membuatnya sempat menangis ketika menyinggung para koleganya dalam pidato usai dilantik pada 13 November 2023. Suhartoyo juga nyaris kembali menitikkan air mata ketika ditanya wartawan soal ini.

"Saya hanya khawatir tidak bisa memenuhi ekspektasi itu. Jadi saya kadang-kadang (merasa) apa iya saya bisa, tanpa saya apa skeptis atau saya pesimistis ya, tapi dalam benak saya sendiri, enggak tahu kalau Yang Mulia Pak wakil ya, itu pekerjaan yang dibebankan pada hari ini menurut saya cukup berat," kata Suhartoyo didampingi Saldi.

"Ya saya tidak bisa bekerja apa pun tanpa beliau-beliau itu (hakim konstitusi lain)," ujarnya lagi.

Baca juga: Jawab Mahfud, Suhartoyo Jamin Tak Akan Terkontaminasi sebagai Ketua MK

Suhartoyo mengaku menangis ketika menyinggung para koleganya. Sebab, hanya kepada para hakim konstitusi itu beban berat ini dapat dipikul bersama-sama agar bisa mendekati arah tujuan tersebut.

Ia mengatakan, terbayang tidak mampu menjawab ekspektasi publik yang sangat tinggi terhadap Mahkamah yang akan mengadili sengketa pemilihan umum (Pemilu).

Namun, Suhartoyo mengaku teringat saat diyakinkan untuk menjadi Ketua MK dalam Rapat Permusyawaratan Hakim (RPH). Pada saat itu, enam hakim konstitusi lain tidak bersedia untuk mengemban posisi tersebut.

"Sehingga ketika beliau-beliau itu termasuk Prof Saldi memberikan kekuatan dan dorongan pada pemilihan yang lalu itu, kemudian kepercayaan itu yang kemudian selalu saya nilai sebagai sebuah tanggung jawab yang belum tentu saya bisa memenuhi, tapi insya Allah saya akan bekerja keras untuk itu," kata Suhartoyo.

Baca juga: Jadi Ketua MK, Suhartoyo Akui Punya Beban Berat Jawab Ekspektasi Publik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com