Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anis Matta Sebut Partai Kanan dan Kiri di Indonesia Tak Siap Berkuasa

Kompas.com - 21/11/2023, 18:42 WIB
Syakirun Ni'am,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora) Anis Matta menyebut partai kanan dan kiri di Indonesia tidak siap untuk berkuasa.

Anis mencontohkan, salah satu partai kanan di Indonesia adalah partai tempatnya dulu bernaung, Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Namun, ia tidak mencontohkan partai berpaham kiri.

“Partai kanan itu punya kemiripan dengan partai kiri, enggak siap berkuasa. Kalau berkuasa enggak lama,” kata Anis dalam wawancara khusus di program “Jadi Beginu” dengan Pemimpin Redaksi Kompas.com Wisnu Nugroho, dilansir dari akun YouTube Kompas.com, Senin (20/11/2023).

Menurut Anis, salah satu persoalan partai Islam atau kanan dan partai kiri di Indonesia adalah mereka tidak memiliki narasi berkelanjutan.

Ia mencontohkan pola yang terjadi pada PKS.

Partai Islam tersebut bermula dari gerakan Islam bawah tanah yang kemudian muncul ke permukaan dan masuk ke dalam sistem politik.

“Itu tahap sampai 2004,” ujar Anis.

Baca juga: Anis Matta: Siapa Pun Pemenang Pemilu 2024 Akan Hadapi Situasi Sulit

PKS kemudian menjadi partai arus utama pada kurun 2004-2009 atau periode pertama kekuasaan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Menurut Anis, setelah kurun waktu tersebut seharusnya PKS menjadi partai yang memimpin negara atau leader. Namun, terjadi kebuntuan.

“Di situ discontinue-nya, karena dia enggak ada ide, enggak ada narasi kenegaraannya itu enggak ada,” tutur Anis.

Kondisi kebuntuan narasi itulah yang kemudian menjadi penyebab meletusnya konflik di internal PKS.

Adapun Anis diketahui sempat menjadi Presiden PKS pada kurun 2013-2015. Namun, kemudian mengundurkan diri dan akhirnya dipecat dari partai.

Baca juga: Jokowi Singgung Drama Politik, Partai Gelora Dorong Pemilu Adu Gagasan Bukan Perasaan

Rekan Anis, Fahri Hamzah juga dipecat dari PKS bersama barisan mereka. Beberapa waktu kemudian mereka mendirikan Partai Gelora.

“Makanya Anda lihat kayak PKS sekarang ya begitu. Jadi dia gagal karena sudah jadi mainstream,” kata Anis.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Nasional
Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Nasional
Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com