Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RI Bakal Kirim Bantuan Kemanusiaan ke Afghanistan Senilai Rp 22 Miliar

Kompas.com - 21/11/2023, 16:54 WIB
Fika Nurul Ulya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia akan mengirimkan bantuan kemanusiaan untuk korban gempa bumi di Afghanistan.

Diketahui negara tersebut dilanda bencana gempa bumi berkekuatan 6,3 magnitudo pada 7 dan 15 Oktober 2023.

Akibatnya, sebanyak 1.480 orang meninggal dunia, 19.50 orang luka-luka, serta 43.00 orang terdampak langsung akibat gempa.

Sekitar 114.000 orang di antaranya membutuhkan bantuan darurat.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyampaikan, pengiriman bantuan kemanusiaan itu juga sebagai bentuk soft diplomacy Indonesia ke negara-negara Asia Tengah, khususnya Afghanistan.

Baca juga: Gempa Afghanistan: Sejumlah Pria Tolak Sentuh Perempuan yang Terluka atau Meninggal

"Pengiriman bantuan kemanusiaan bernilai strategis bagi Indonesia untuk menunjukkan komitmen kemanusiaan dan citra baik di mata internasional," kata Muhadjir usai memimpin Rapat Koordinasi Tingkat Menteri, di Kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Selasa (21/11/2023).

Muhadjir menyampaikan, pengiriman bantuan kemanusiaan akan dilakukan melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang dikoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) maupun Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

"Pengiriman bantuan kemanusiaan juga melibatkan pihak-pihak instansi lain termasuk TNI, Polri dan Kementerian terkait plus partisipasi masyarakat organisasi filantropi, organisasi masyarakat, dan bantuan secara pribadi," ujarnya.


Sedangkan untuk pengiriman tim kemanusiaan, pemerintah akan mempertimbangkan posisi diplomatis Indonesia. Mengingat saat ini, Indonesia hanya membuka Kantor Kuasa Usaha Ad Interim di Afganistan.

Sementara itu, Kepala BNPB Suharyanto menyebut, bantuan pemerintah disiapkan melalui Dana Siap Pakai (DSP) BNPB senilai Rp 22,10 miliar.

Baca juga: Korban Tewas Gempa Afghanistan Naik 2 Kali Lipat, Lampaui 2.000 Orang

Sesuai dengan permintaan dari Afghanistan, bantuan yang dikirim hanya berupa bantuan logistik.

Tercatat, ada 17 jenis barang logistik yang siap dikirim, yaitu tenda pengungsi, tenda keluarga, genset, velbed, kasur lipat, peralatan kebersihan, selimut, jaket musim dingin, long john, perkakas tukang, pakaian dalam, kantung tidur penyaringan air bersih, lampu solar perlengkapan bertahan hidup, baju gamis, kebersihan wanita.

"Barang-barang disiapkan dikirim ke Afghanistan, sudah ada permintaan tidak mengirimkan bahan makanan. Tapi karena di sana akan memasuki musim dingin di awal Desember maka barang-barang yang kita kirim juga barang-barang yang dibutuhkan," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Waketum Golkar Kaget Bobby Gabung Gerindra, Ungkit Jadi Parpol Pertama yang Mau Usung di Pilkada

Waketum Golkar Kaget Bobby Gabung Gerindra, Ungkit Jadi Parpol Pertama yang Mau Usung di Pilkada

Nasional
Pj Ketum PBB Sebut Yusril Cocok Jadi Menko Polhukam di Kabinet Prabowo

Pj Ketum PBB Sebut Yusril Cocok Jadi Menko Polhukam di Kabinet Prabowo

Nasional
Penerbangan Haji Bermasalah, Kemenag Sebut Manajemen Garuda Indonesia Gagal

Penerbangan Haji Bermasalah, Kemenag Sebut Manajemen Garuda Indonesia Gagal

Nasional
DKPP Didesak Pecat Ketua KPU dengan Tidak Hormat

DKPP Didesak Pecat Ketua KPU dengan Tidak Hormat

Nasional
JK Nilai Negara Harus Punya Rencana Jangka Panjang sebagai Bentuk Kontrol Kekuasaan

JK Nilai Negara Harus Punya Rencana Jangka Panjang sebagai Bentuk Kontrol Kekuasaan

Nasional
JK Respons Jokowi yang Tak Diundang Rakernas: Kan Bukan Lagi Keluarga PDI-P

JK Respons Jokowi yang Tak Diundang Rakernas: Kan Bukan Lagi Keluarga PDI-P

Nasional
Istri hingga Cucu SYL Bakal Jadi Saksi di Persidangan Pekan Depan

Istri hingga Cucu SYL Bakal Jadi Saksi di Persidangan Pekan Depan

Nasional
KPK Akan Hadirkan Sahroni jadi Saksi Sidang SYL Pekan Depan

KPK Akan Hadirkan Sahroni jadi Saksi Sidang SYL Pekan Depan

Nasional
Projo Sarankan Jokowi Gabung Parpol yang Nasionalis Merakyat

Projo Sarankan Jokowi Gabung Parpol yang Nasionalis Merakyat

Nasional
Soal Potensi PAN Usung Anies di Jakarta, Zulhas: Kami kan Koalisi Indonesia Maju

Soal Potensi PAN Usung Anies di Jakarta, Zulhas: Kami kan Koalisi Indonesia Maju

Nasional
Sukanti 25 Tahun Kerja di Malaysia Demi Hajikan Ayah yang Tunanetra

Sukanti 25 Tahun Kerja di Malaysia Demi Hajikan Ayah yang Tunanetra

Nasional
Zulhas Sebut 3 Nama Kader untuk Pilkada DKI Jakarta, Ada Eko Patrio, Zita Anjani, dan Pasha Ungu

Zulhas Sebut 3 Nama Kader untuk Pilkada DKI Jakarta, Ada Eko Patrio, Zita Anjani, dan Pasha Ungu

Nasional
Biaya Kuliah Mahal, Wapres: Pemerintah Belum Bisa Tanggung Seluruhnya

Biaya Kuliah Mahal, Wapres: Pemerintah Belum Bisa Tanggung Seluruhnya

Nasional
Keinginan JK Agar Pemilu di Masa Depan Lebih Efisien...

Keinginan JK Agar Pemilu di Masa Depan Lebih Efisien...

Nasional
Jusuf Kalla: Rekonsiliasi Tidak Berarti Semua Masuk Pemerintahan

Jusuf Kalla: Rekonsiliasi Tidak Berarti Semua Masuk Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com