JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengatakan bahwa proses pembebasan pilot Susi Air Philips Mark Methrtens yang belum rampung tidak menjadi beban bagi dirinya selepas pensiun.
Diketahui, Yudo Margono akan memasuki masa pensiun dari jabatannya sebagai Panglima TNI pada 26 November 2023. Sementara itu, pilot Susi Air belum kunjung dibebaskan.
“Ya bagi saya tidak ada beban. Tidak ada beban, karena memang ini tugas yang sudah saya laksanakan selama kepemimpinan saya,” kata Yudo Margono usai acara penghargaan bagi prajurit di Balai Samudra, Jakarta Utara, Senin (13/11/2022) petang.
Dalam proses pembebasan Philips, ia mengatakan bahwa mengutamakan pendekatan dialog dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Baca juga: Laksamana Yudo Margono Pamitan sebagai Panglima TNI
“Kenapa enggak menggunakan kekuatan militer? Ini yang selalu saya antisipasi. Saya bisa, saya punya kemampuan, saya tahu posisinya, tapi nanti masyarakat yang jadi korban. Tentunya saya memikirkan, lebih baik ya kita dialog,” ujar Yudo.
Yudo Margo mengaku tidak mau terpancing emosi yang bisa berakibat masyarakat menjadi korban.
Ia juga bakal terus memantau perkembangan dialog dengan pihak KKB.
“Saya akan terus update itu terus,” kata Yudo Margono.
Baca juga: Pilot Susi Air Masih Ditawan KKB, Wapres Sebut Negosiasi Belum Ada Titik Temu
Selepas pensiun, Yudo juga akan menyerahkan kasus pilot Susi Air kepada Jenderal Agus Subiyanto sebagai calon panglima TNI penggantinya.
Diketahui, nasib Philips Mark Methrtens masih belum jelas sejak pesawat yang dipilotinya dibakar KKB pimpinan Egianus Kogoya di Bandara Paro, Nduga, Papua Pegunungan, pada 7 Februari 2023.
Usai peristiwa pembakaran tersebut, KKB menyandera Philips dan membawanya berkeliling Nduga hingga ke Kabupaten Lanny Jaya, dengan berjalan kaki.
Hingga November 2023, total sudah sembilan bulan upaya pembebasan belum juga membuahkan hasil.
Baca juga: 9 Bulan Pilot Susi Air Ditawan KKB, Moeldoko Sebut Keselamatan Sandera Diprioritaskan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.