Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Jokowi di KTT OKI: Serukan Gencatan Senjata di Gaza hingga Tuntut Pertanggungjawaban Israel

Kompas.com - 13/11/2023, 06:56 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang digelar di King Abdulaziz International Convention Center (KAICC), Riyadh, Arab Saudi, pada Sabtu (11/11/2023).

KTT tersebut dihadiri para pemimpin negara Islam, antara lain, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim, Raja Yordania Abdullah II bin Hussein, dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas.

Kemudian, konferensi tersebut diketahui secara khusus membahas perkembangan situasi perang Hamas-Israel.

Dalam kesempatan itu, Jokowi menegaskan agar KTT OKI harus mampu menghasilkan hal-hal yang konkret sehingga kekejaman Israel di wilayah Gaza dapat segera dihentikan.

Baca juga: Di KTT OKI, Jokowi: Dunia Seolah Tak Berdaya Hentikan Kekejaman Israel

Membuka pidatonya pada KTT tersebut, Jokowi menyinggung soal perang Hamas-Israel yang sudah berlangsung satu bulan.

Selama satu bulan tersebut, ia mengatakan, tak ada satu negara pun di dunia yang mampu menghentikan kekejaman yang terjadi di Gaza.

"Dunia seolah-olah tidak berdaya, lebih dari 7,9 miliar penduduk dunia, dan lebih dari 190 pimpinan negara, tapi sampai saat ini tak satu pun yang mampu menghentikan kekejaman ini," ujar Jokowi, dilansir tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (12/11/2023).

"Oleh karena itu, OKI harus bersatu. Harus berada di garis depan menggunakan semua cara damai, semua pengaruh, dan semua upaya diplomasi untuk bela keadilan dan kemanusiaan bagi Palestina," katanya lagi untuk menegaskan.

Baca juga: Jokowi Serukan Gencatan Senjata di Gaza saat KTT OKI

Dorong gencatan senjata hingga solusi damai 2 negara

Oleh karenanya, Presiden Jokowi menyampaikan empat saran konkret saat berbicara di KTT OKI.

Pertama, Jokowi mendesak agar gencatan senjata segera dilakukan. Menurutnya, tanpa gencatan senjata situasi tidak akan membaik. Terlebih, hingga saat ini Israel terus menggunakan narasi perlindungan diri (self defense).

"Tanpa gencatan senjata, situasi tak akan membaik. Israel telah gunakan narasi self defense dan terus lakukan pembunuhan rakyat sipil," ujar Jokowi.

"Ini tak lain sebuah collective punishment. Kita semua harus cari jalan agar Israel segera lakukan gencatan senjata," katanya lagi.

Kedua, Presiden Jokowi mendorong agar bantuan kemanusiaan dipercepat dan diperluas jangkauannya.

Baca juga: Berangkat ke Arab Saudi dan Amerika, Jokowi Akan Pulang ke Tanah Air pada 17 November

Menurutnya, OKI harus mengusulkan mekanisme bantuan yang lebih bisa diprediksi dan berkelanjutan mengingat situasi kemanusiaan di Gaza sangat memprihatinkan.

"Situasi kemanusiaan sangat memprihatinkan. Contoh, Rumah Sakit (RS) Indonesia di Gaza Utara terus menjadi sasaran serangan Israel," ujar Jokowi.

Halaman:


Terkini Lainnya

Penayangan Ekslusif Jurnalistik Investigasi Dilarang dalam Draf RUU Penyiaran

Penayangan Ekslusif Jurnalistik Investigasi Dilarang dalam Draf RUU Penyiaran

Nasional
Jokowi Resmikan 22 Ruas Jalan Daerah di Sultra, Gelontorkan Anggaran Rp 631 Miliar

Jokowi Resmikan 22 Ruas Jalan Daerah di Sultra, Gelontorkan Anggaran Rp 631 Miliar

Nasional
Gerindra: Jangan Harap Kekuasaan Prabowo Jadi Bunker Buat Mereka yang Mau Berbuat Buruk

Gerindra: Jangan Harap Kekuasaan Prabowo Jadi Bunker Buat Mereka yang Mau Berbuat Buruk

Nasional
Ogah Jawab Wartawan Soal Kasus TPPU, Windy Idol: Nyanyi Saja Boleh Enggak?

Ogah Jawab Wartawan Soal Kasus TPPU, Windy Idol: Nyanyi Saja Boleh Enggak?

Nasional
Prabowo Janji Rekam Jejak di Militer Tak Jadi Hambatan saat Memerintah

Prabowo Janji Rekam Jejak di Militer Tak Jadi Hambatan saat Memerintah

Nasional
Laksma TNI Effendy Maruapey Dilantik Jadi Direktur Penindakan Jampidmil Kejagung

Laksma TNI Effendy Maruapey Dilantik Jadi Direktur Penindakan Jampidmil Kejagung

Nasional
Prabowo Klaim Bakal Tepati Janji Kampanye dan Tak Risau Dikritik

Prabowo Klaim Bakal Tepati Janji Kampanye dan Tak Risau Dikritik

Nasional
Pengacara Gus Muhdlor Sebut Akan Kembali Ajukan Gugatan Praperadilan Usai Mencabut

Pengacara Gus Muhdlor Sebut Akan Kembali Ajukan Gugatan Praperadilan Usai Mencabut

Nasional
Prabowo Akui Demokrasi Indonesia Melelahkan tetapi Diinginkan Rakyat

Prabowo Akui Demokrasi Indonesia Melelahkan tetapi Diinginkan Rakyat

Nasional
Tanggapi Wacana Penambahan Kementerian, PDI-P: Setiap Presiden Punya Kebijakan Sendiri

Tanggapi Wacana Penambahan Kementerian, PDI-P: Setiap Presiden Punya Kebijakan Sendiri

Nasional
BNPB: Total 43 Orang Meninggal akibat Banjir di Sumatera Barat

BNPB: Total 43 Orang Meninggal akibat Banjir di Sumatera Barat

Nasional
Megawati Kunjungi Pameran Butet, Patung Pria Kurus Hidung Panjang Jadi Perhatian

Megawati Kunjungi Pameran Butet, Patung Pria Kurus Hidung Panjang Jadi Perhatian

Nasional
PDI-P Bentuk Komisi Bahas Posisi Partai terhadap Pemerintahan Prabowo

PDI-P Bentuk Komisi Bahas Posisi Partai terhadap Pemerintahan Prabowo

Nasional
Pengacara Tuding Jaksa KPK Tak Berwenang Tuntut Hakim Agung Gazalba Saleh

Pengacara Tuding Jaksa KPK Tak Berwenang Tuntut Hakim Agung Gazalba Saleh

Nasional
Sekjen PDI-P: Bung Karno Tidak Hanya Milik Rakyat Indonesia, tapi Bangsa Dunia

Sekjen PDI-P: Bung Karno Tidak Hanya Milik Rakyat Indonesia, tapi Bangsa Dunia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com