"Sejak kemarin sudah kehabisan bahan bakar. Indonesia meminta semua pihak untuk menghormati hukum humaniter internasional," katanya lagi.
Ketiga, Presiden Jokowi menyerukan agar OKI menggunakan semua lini untuk menuntut pertanggungjawaban Israel terhadap kekejaman kemanusiaan yang telah dilakukan.
Misalnya, mendesak diberikannya akses pada Independent International Commission of Inquiry on the Occupied Palestinian Territory yang dibentuk Dewan HAM PBB untuk melaksanakan mandatnya.
"Dan terus mendukung proses advisory opinion di Mahkamah Internasional," kata Jokowi.
Baca juga: 4 Saran Konkret Jokowi Terkait Krisis Gaza
Keempat, OKI harus mendesak agar perundingan damai segera dimulai kembali demi terwujudnya solusi dua negara dan menolak pemikiran solusi satu negara.
Menurut dia, solusi satu negara hanya akan membuat Palestina dikorbankan.
"Demi terwujudnya two state solution dan menolak pemikiran one state solution, karena pasti Palestina yang dikorbankan," ujar Jokowi.
"Dan jika memang mekanisme kuartet sudah tidak dapat diandalkan, maka OKI harus mendorong proses negosiasi damai dengan format baru, dan Indonesia siap berkontribusi dalam negosiasi damai tersebut," katanya melanjutkan.
Baca juga: PDI-P Sebut Jokowi Mestinya Diskusi dengan Megawati jika Ingin Capres-Cawapres Lain
Saat akan menutup pidatonya, Jokowi kembali menyerukan agar negara-negara OKI harus bersatu dan berada di harus depan.
Jokowi bahkan terus mengajak OKI tetap berada di garis depan dan menggunakan semua cara damai, semua pengaruh, semua upaya diplomasi untuk membela keadilan dan kemanusiaan bagi Palestina.
Di penutup pernyataannya, Presiden Jokowi meminta izin dan dukungan dari para pemimpin OKI untuk menyampaikan hasil dari KTT Luar Biasa OKI kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.
"Setelah dari Riyadh saya juga sudah terjadwal hari senin bertemu dengan Presiden Joe Biden untuk melakukan kunjungan bilateral ke Amerika Serikat," kata Jokowi.
"Dengan izin para pemimpin, saya akan menyampaikan hasil keputusan OKI hari ini kepada Presiden Biden," ujarnya lagi.
Baca juga: Jokowi Tolak Pemikiran One State Solution untuk Penyelesaian Konflik di Gaza
Sementara itu, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi dalam keterangan secara terpisah menyatakan bahwa KTT Luar Biasa OKI telah menghasilkan resolusi yang berisi 31 keputusan dengan pesan-pesan yang sangat kuat dan sangat keras.
Resolusi tersebut juga menunjukkan kesatuan posisi OKI terhadap situasi Gaza yang sangat memprihatinkan.