JAKARTA, KOMPAS.com - Artikel tentang survei Indo Barometer yang menempatkan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di urutan teratas elektabilitas bakal capres-cawapres menjadi pemberitaan yang paling banyak dibaca di Kompas.com pada Minggu (12/11/2023).
Kemudian, tulisan soal KPK yang mengusut temuan kartu anggota kasino judi milik Syahrul Yasin Limpo juga menarik minat pembaca.
Selain itu, artikel mengenai Megawati Soekarnoputri yang buka suara soal putusan Mahkamah Konstitusi juga menjadi terpopuler.
Berikut ulasan selengkapnya.
Survei yang digelar Indo Barometer menunjukkan, elektabilitas Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, tertinggi dibandingkan dua pasangan capres cawapres lainnya.
"Untuk simulasi pasangan capres-cawapres (pertanyaan terbuka), pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menempati posisi teratas, dengan angka 34,2 persen," tulis Peneliti Indo Barometer Christopher Nugroho dalam keterangannya, Sabtu (11/11/2023).
Pasangan capres-cawapres dengan elektabilitas tertinggi kedua, yakni Ganjar Pranowo-Mahfud MD dengan angka 26,2 persen.
Sementara itu, elektabilitas capres-cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar berada pada urutan ketiga dengan angka 18,3 persen.
Baca selengkapnya: Survei Indo Barometer: Elektabilitas Prabowo-Gibran 34,2 Persen, Ganjar-Mahfud 26,2 Persen, Anies-Muhaimin 18,3 Persen
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menemukan kartu keanggotaan kasino judi atas nama eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Juru Bicara Penindakan dan Kelembagaan KPK Ali Fikri mengatakan, kartu anggota kasino judi itu ditemukan tim penyidik saat menggeledah rumah dinas Menteri Pertanian di Jalan Widya Chandra, Jakarta Selatan, (28/9/2023).
“Diduga kartu keanggotaan kasino atas nama SYL dan itu juga sudah disampaikan Pak Asep, kalau tidak salah ya,” kata Ali dalam keteranganya kepada wartawan, Minggu (12/11/2023).
“Kalau yang beredar itu kan (kasino judi) Malaysia,” lanjut Ali.
Baca selengkapnya: KPK Usut Temuan Kartu Anggota Kasino Judi Milik Syahrul Yasin Limpo
Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri mencium adanya indikasi kecurangan jelang Pemilu 2024. Dia pun mengingatkan agar kecurangan jangan sampai terjadi lagi.
Pernyataan tersebut Megawati sampaikan dalam pernyataan sikapnya merespons putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 90/PUU-XXI/2023 yang dinilai banyak pihak syarat dengan nepotisme.
"Jangan biarkan kecurangan Pemilu yang akhir ini terlihat sudah mulai akan terjadi lagi," kata Megawati sebagaimana disiarkan di YouTube PDI-P, Minggu 12/11/2023).
Baca selengkapnya: Buka Suara soal Putusan MK, Megawati Cium Kecurangan Pemilu Mulai Terjadi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.