Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Indikator Politik: Elektabilitas PDI-P Tertinggi, Disusul Gerindra dan Golkar

Kompas.com - 12/11/2023, 18:21 WIB
Irfan Kamil,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan, elektabilitas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) paling tinggi dari simulasi 18 lambang dan nama partai yang diteliti.

Hal ini terungkap dalam temuan survei tatap muka nasional yang dilakukan pada 27 Oktober sampai dengan 1 November 2023 perihal pemilihan anggota DPR jika dilakukan hari ini.

“PDI-P paling banyak dipilih 24,1 persen,” ungkap Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, dalam rilis surveinya, Minggu (12/11/2023).

Baca juga: Litbang Kompas: Jika Tidak Ada Badai Politik, Posisi Elektabilitas Parpol Tak Banyak Berubah

Di bawah PDI-P, ada Partai Gerindra dengan elektabilitas sebesar 14,4 persen. Kemudian, Partai Golkar dengan angka 9,3 persen.

Selanjutnya, ada Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Nasdem yang bersaing ketat. PKB dengan 7,7 persen. Sementara Nasdem dengan 7.

Berikutnya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memperoleh elektabilitas 6,2 persen. Di bawahnya ada Partai Demokrat 5,2 persen.

Lalu ada Partai Amanat Nasional (PAN) dengan 4,3 persen dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dengan angka 3 persen.

Di bawahnya, ada partai non-parlemen yakni Partai Persatuan Indonesia (Perindo) di posisi ke-10 dengan angka 1,5 persen.

Baca juga: Survei SMRC: PDI-P Kembali Puncaki Elektabilitas Parpol, PPP di Bawah Perindo

Ada delapan Partai Politik yang berada di bawah 1 persen. Mereka adalah Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dengan 0,9 persen.


Kemudian, Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) dengan angka 0,6 persen dan Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora) dengan angka 0,2 persen.

Lalu, Partai Buruh dengan angka 0,2 Persen dan Partai Kebangkitan Nasional (PKN) dengan 0,1 persen. Berikutnya, Partai Bulan Bintang (PBB) dengan 0,1 persen dan Partai Ummat dengan 0 persen.

Burhanuddin menuturkan, belum ada perubahan signifikan terkait elektabilitas parpol dibanding survei yang digelar pada pertengahan Oktober lalu. 

"Kecuali Partai Demokrat yang agak meningkat dari sebelumnya. Nasdem juga cenderung meningkat, terutama setelah Partai Demokrat keluar dari Koalisi Perubahan," jelas Burhanuddin dikutip dari siaran YouTube Indikator Politik Indonesia. 

Baca juga: Survei Poltracking: Elektabilitas PDI-P dan Gerindra Teratas

Dalam survei 16-20 Oktober lalu, elektabilitas Partai Demokrat 4,4 persen dan Partai Nasdem sebesar 6,8 persen.

Lebih lanjut Burhanuddin menuturkan, partai di bawah 4 persen dalam survei ini, belum tentu tak lolos perlemen. Menginat adanya margin of error dan adanya undecided voters sebanyak 14,9 persen. 

Adapun survei ini dilaksanakan secara tatap muka dengan jumlah sampel sebanyak 1.220 responden di 38 provinsi.

Margin of error kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com