Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

M Tabrani Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Keluarga Cerita Semangat Perjuangan Jadi Nomor Satu di Negara Sendiri

Kompas.com - 10/11/2023, 18:46 WIB
Fika Nurul Ulya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Amie Primarni, Putri bungsu salah satu tokoh yang diberi gelar pahlawan nasional, Mohammad Tabrani, menceritakan kisah perjuangan sang ayah yang menggagas bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.

Diketahui, Mohammad Tabrani merupakan satu dari enam tokoh yang diberikan gelar pahlawan nasional oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat (10/11/2023).

Tabrani dikenal sebagai tokoh penggagas bahasa Indonesia. Presiden Jokowi pun memberikan gelar tersebut sebagai penghormatan yang tinggi atas jasa enam orang ini selama hidupnya.

Amie menceritakan bahwa ayahnya mengusulkan bahasa Indonesia pada Kongres Pemuda Indonesia sebagai bahasa persatuan. Tujuannya agar terjadi koherensi ketika dicetuskan membangun Tanah Air dan bangsa Indonesia.

Baca juga: M Tabrani, Pahlawan Nasional Pejuang Bahasa Indonesia asal Madura

Pada Kongres Pemuda Indonesia pertama tahun 1926, Tabrani yang kala itu berusia 32 tahun tetap pada pendiriannya bahwa nama bahasa persatuan adalah bahasa Indonesia, bukan bahasa Melayu.

Jika belum ada bahasa Indonesia, maka perlu dilahirkan pada Kongres Pemuda Indonesia yang pertama tersebut. Namun, karena terjadi perbedaan pendapat, keputusan itu ditunda hingga Kongres Pemuda Indonesia Kedua tahun 1928.

"Maka baru muncul di tahun 1928 yang bahasa Indonesia itu. Karena bagi bapak, Tanah Air sudah ada, bangsa sudah ada, lalu kita harus punya bahasa, pada saat bapak bicara 1926 itu bahasa Indonesia memang belum ada, jadi kata bapak ya buat," kata Amie di Kompleks Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat (10/11/2023).

Amie mengungkapkan, usulan Tabrani bukan tanpa alasan. Sang ayah memiliki pengalaman ketika menempuh pendidikan di OSVIA.

Baca juga: Mahfud: Pahlawan Korbankan Jiwa Raga untuk Kemakmuran, Koruptor Korbankan Rakyat

Saat itu, banyak pelajar yang menggunakan bahasa Belanda agar terlihat keren. Penduduk Pribumi kerap dianaktirikan pada masa-masa tersebut.

"Kalau enggak pakai bahasa Belanda berarti kita orang kedua, inlander, second line. Nah, Bapak enggak mau. Jangan lah, kita harus menjadi nomor satu di negara kita sendiri, gunakanlah bahasa Indonesia itu," ujar Amie.

Amie juga menceritakan kehidupan sang ayah yang banyak digunakan untuk menulis karena menjadi seorang wartawan. Tabrani pernah bernaung di berbagai media massa, mulai dari Surat Kabar Pemandangan, Hindia Baroe, dan lainnya.

Menurut Amie, Tabrani tetap berinteraksi dengan rekan-rekannya usai mundur dari dunia politik usai kemerdekaan dengan mengungkapkan gagasannya melalui tulisan-tulisan.

Baca juga: Pesan Jokowi di Hari Pahlawan: Isi Kemerdekaan dengan Kerja Keras

Namun sayangnya, tulisan-tulisan tersebut tidak tersimpan dengan baik mengingat zaman dulu media sosial belum semasif saat ini.

"Bapak senang nulis. Bapak mundur dari dunia politik karena Bapak menganggap sudah selesai tugasnya. Biarkan yang muda-muda, silakan yang muda-muda," kata Amie.

Terkait penghargaan yang diberikan Presiden, Amie mengaku sangat senang. Ia menyaksikan betul sang ayah selalu mengajarkan yang terbaik, termasuk tanggung jawab, kedisiplinan, dan kerja keras.

"Alhamdulillah senang saja, mudah-mudahan apa yang sudah Bapak buat itu bisa bermanfaat buat banyak orang," ujarnya bersyukur.

Baca juga: M Tabrani, Pahlawan Nasional Pejuang Bahasa Indonesia asal Madura

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Nasional
Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com