Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Amien Rais Syndrome, Cak Imin: "Iwak" Teri Campur Kemangi, Musuhnya Ngeri-ngeri

Kompas.com - 02/11/2023, 20:44 WIB
Syakirun Ni'am,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon wakil presiden (cawapres) Koalisi Perubahan, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menyebut, lawan-lawannya dalam kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mengerikan.

Pernyataan itu Cak Imin sampaikan saat dimintai tanggapan terkait "Amien Rais syndrome" yang sempat disinggung Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS Mardani Ali Sera.

Adapun Amien Rais syndrome merujuk pada fenomena pemilih Amien Rais pada 2004 yang rendah meskipun acara kampanye politiknya dihadiri banyak orang.

Iwak teri (ikan teri) campur kemangi, musuh e (lawannya) ngeri-ngeri,” ujar Cak Imin saat menghadiri pelantikan dan deklarasi Anak Muda Indonesia (AMI) di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (2/11/2023).

Baca juga: Kritik Gibran Maju Pilpres, Amien Rais: Pamannya Buatkan Karpet Merah...

Cak Imin mengatakan, peringatan terkait Amien Rais syndrome itu akan menjadi masukan agar semua kader partai yang tergabung dalam KPP, yakni Nasdem, PKB, dan PKS bekerja keras.

“Tantangan kita berat,” tutur Cak Imin.

Sebelumnya, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengaku terkesan dengan peringatan Amien Rais syndrome yang disampaikan pengamat politik Eep Saefulloh Fatah kepada Anies Baswedan.

Mardani mengatakan, Amien Rais syndrome terjadi pada awal masa reformasi ketika nama pendiri PAN itu sangat melambung dan acara-acaranya dihadiri banyak orang,

“Tapi ketika Pemilu cuma dapat, 2004 cuma dapat 14 persen,” ujar Mardani di Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (31/10/2023).

Mardani mengatakan, pihaknya menggunakan hasil survei elektabilitas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar yang kerap berada di urutan ketiga dan kalah dari Ganjar Pranowo-Mahfud MD serta Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai masukan.

Baca juga: Amien Rais: Politik Dinasti Keluarga Jokowi Puncak Pengkhianatan Reformasi

Menurut dia, partai pengusung Anies-Cak Imin tidak boleh puas dengan banyaknya pendukung yang hadir di lapangan.

“Karena itu spotlite memang ramai tapi hasil itu lebih menyeluruh lebih sesuai dengan kaidah ilmiah yang sampling-nya,” tutur Mardani.

Dalam acara kegiatan senam dan jalan sehat bersama di Depok, Jawa Barat, Anies dan Cak Imin menyinggung para pihak yang menyebut pendukung mereka sedikit.


Keduanya saling menimpali dan memamerkan kehadiran banyak pendukungnya di Depok.

“Mereka bilang kita sedikit,” ujar Anies, Sabtu (28/10/2023).

“Loh loh segini banyak ini dikira apa?” kata Cak Imin menimpali.

“Sebanyak ini enggak bahaya ta?” ucap Anies kemudian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Nasional
Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Nasional
PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

Nasional
Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com