JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto memastikan, pemilihan putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, sebagai bakal cawapres Prabowo Subianto, dilakukan tanpa tekanan pihak manapun.
Yandri menyampaikan itu untuk merespons pernyataan Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto yang menyebut adanya tekanan politik dalam pemilihan Gibran sebagai bakal cawapres Prabowo.
“PAN sudah mendukung Prabowo sudah tiga kali, artinya kedekatan-kedekatan kami, chemistry-nya, rasa kebersamaannya, sama sekali enggak ada tekanan apa pun, kami sangat enjoy,” kata Yandri dalam program Satu Meja The Forum Kompas TV, Rabu (1/11/2023) petang.
Baca juga: Waketum PAN Temui Jokowi di Istana, Klaim Tak Bicarakan Politik
“Rasa kebersamaan itu sangat terasa kalau kami gabung dengan Gerindra, Golkar, oh enak sekali,” ujar dia.
Diketahui, PAN tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mengusung Prabowo-Gibran untuk Pilpres 2024.
Yandri mengatakan bahwa PAN tidak bisa mengusung capres sendiri.
“Enggak bisa ngotot juga, artinya ini sebuah realitas politik,” kata Yandri.
“Kami juga bingung kalau PDI-P mengatakan ada kartu truf,” ucap dia.
Baca juga: Erick Thohir Tak Terpilih Jadi Cawapres Prabowo, PAN: Kita Mufakat Gibran
Sebelumnya, Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto mengatakan, pencalonan Gibran Rakabuming merupakan bentuk political disobidience atau ketidaktaatan politik terhadap konstitusi dan rakyat Indonesia.
"Kesemuanya dipadukan dengan rekayasa hukum di MK," kata Hasto Kristiyanto dalam keterangan tertulis, Minggu (29/10/2023).
Hasto pun menyinggung adanya tekanan politik dari kekuasaan yang membuat pencalonan Gibran terwujud.
Bahkan, Sekjen PDI-P itu menyebut, ada ketua umum (Ketum) partai politik yang kartu trufnya dipegang. Dalam dunia politik, kartu truf merupakan kiasan yang dimaksud untuk mengunci pihak lain.
Baca juga: PAN Tak Paksakan Erick Thohir Bakal Cawapres Prabowo, Pastikan KIM Solid
"Saya sendiri menerima pengakuan dari beberapa ketua umum partai politik yang merasa kartu trufnya dipegang. Ada yang mengatakan life time 'saya hanya harian', lalu ada yang mengatakan 'kerasnya tekanan kekuasaan',” kata Hasto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.