Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kubu Prabowo-Gibran Sebut Ada Hal Lebih Penting Dibandingkan Penyelesaian Kasus HAM Masa Lalu

Kompas.com - 02/11/2023, 17:31 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Demokrat Herman Khaeron memberi penjelasan mengapa penyelesaian kasus pelanggaran HAM masa lalu tak tercantum dalam dokumen visi misi capres dan cawapres Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Ia beralasan, ada hal-hal baru yang lebih penting untuk dimasukkan ke dalam dokumen visi misi Prabowo-Gibran.

"Semuanya penting. Tapi ada sesuatu yang baru, yang ini harus juga diangkat menjadi hal yang penting, dengan tetap melanjutkan hal-hal penting yang sudah berjalan saat ini," kata Herman saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (2/11/2023).

Baca juga: Hanya Prabowo-Gibran yang Tak Janjikan Penyelesaian Pelanggaran HAM Masa Lalu

Ia mencontohkan mengenai masalah krisis pangan, yang akhir-akhir ini menjadi perhatian berbagai negara di dunia. 

Selain itu, dia juga menyebut bahwa penyusunan visi misi Prabowo-Gibran banyak mempertimbangkan masukan dari kalangan milenial dan generasi Z.

Harapan mereka dipertimbangkan lantaran mayoritas pemilih di Pemilu 2024 merupakan anak muda.

"Nah oleh karenanya visi dan misi ini menampilkan sesuatu yang baru, pangan misalkan. Dalam situasi pangan dunia yang sekarang begitu memiliki potensi masalah ke depan ini jadi skala prioritas," imbuhnya.

Ketua DPP Partai Demokrat Herman Khaeron saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (2/11/2023). KOMPAS.com/ADHYASTA DIRGANTARA Ketua DPP Partai Demokrat Herman Khaeron saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (2/11/2023).

Selain itu, Herman juga beralasan bahwa penyelesaian kasus HAM masa lalu sesungguhnya sudah menjadi skala prioritas pemerintah saat ini, sehingga otomatis akan dilanjutkan oleh Prabowo-Gibran tanpa harus dicantumkan pada visi misi.

Bahkan, kata dia, kasus HAM di masa lalu sebenarnya sudah diproses sejak zaman Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Enggak, ini kan sudah jadi skala prioritas, sudah berjalan. Ya semuanya skala prioritas," ujar Herman.

"Artinya kan hal-hal yang untuk dilanjutkan ya dilanjutkan. Apa yang ditampilkan dalam visi misi itu memang sesuatu hal yang ini menjadi harapan dan keinginan rakyat saat ini. Itu bukan hanya mencantumkan keinginan capres dan cawapres. Itu adalah keinginan rakyat," sambungnya.

Baca juga: Prabowo-Gibran Tak Janjikan Penyelesaian Kasus HAM Masa Lalu, Aktivis HAM Singgung soal Rekam Jejak

 

Penelusuran Kompas.com, hanya pasangan bakal capres-cawapres Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang tidak mencantumkan program penyelesaian kasus HAM dalam visi-misinya.

Dalam misi terkait HAM, Prabowo-Gibran hanya menjanjikan perlindungan HAM untuk warga negara dan menghapus praktik diskriminasi.

Keduanya juga membuat program kebijakan inklusif, menjamin pemenuhan hak dasar masyarakat dan kelompok rentan hingga perlindungan untuk tenaga kerja.

Sedangkan pasangan calon lainnya, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, berkomitmen menyelesaikan pelanggaran HAM masa lalu secara adil.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Diharapkan Tetap Ada meski Dilanda Isu Negatif

KPK Diharapkan Tetap Ada meski Dilanda Isu Negatif

Nasional
Tren Pemberantasan Korupsi Buruk, Jokowi Diwanti-wanti soal Komposisi Pansel Capim KPK

Tren Pemberantasan Korupsi Buruk, Jokowi Diwanti-wanti soal Komposisi Pansel Capim KPK

Nasional
Burhanuddin Muhtadi: KPK Ibarat Anak Tak Diharapkan, Maka Butuh Dukungan Publik

Burhanuddin Muhtadi: KPK Ibarat Anak Tak Diharapkan, Maka Butuh Dukungan Publik

Nasional
Gerindra Kaji Sejumlah Nama untuk Dijadikan Bacagub Sumut, Termasuk Bobby Nasution

Gerindra Kaji Sejumlah Nama untuk Dijadikan Bacagub Sumut, Termasuk Bobby Nasution

Nasional
Presiden Jokowi Bertolak ke Sultra, Resmikan Inpres Jalan Daerah dan Bendungan Ameroro

Presiden Jokowi Bertolak ke Sultra, Resmikan Inpres Jalan Daerah dan Bendungan Ameroro

Nasional
Jokowi Bersepeda di CFD Sudirman-Thamrin sambil Menyapa Warga Jakarta

Jokowi Bersepeda di CFD Sudirman-Thamrin sambil Menyapa Warga Jakarta

Nasional
KPK Kantongi Data Kerugian Ratusan Miliar dalam Kasus PT Taspen, tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

KPK Kantongi Data Kerugian Ratusan Miliar dalam Kasus PT Taspen, tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

Nasional
4 Kapal Perang Angkut Puluhan Rantis Lapis Baja demi Pengamanan WWF ke-10 di Bali

4 Kapal Perang Angkut Puluhan Rantis Lapis Baja demi Pengamanan WWF ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Pilih Rahmat Mirzani Djausal sebagai Bacagub Lampung

Prabowo Pilih Rahmat Mirzani Djausal sebagai Bacagub Lampung

Nasional
KPK Masih Telusuri Pemberi Suap Izin Tambang Gubernur Maluku Utara

KPK Masih Telusuri Pemberi Suap Izin Tambang Gubernur Maluku Utara

Nasional
Menhub Budi Karya Diminta Jangan Cuma Bicara soal Sekolah Kedinasan Tanggalkan Atribut Militer

Menhub Budi Karya Diminta Jangan Cuma Bicara soal Sekolah Kedinasan Tanggalkan Atribut Militer

Nasional
Potret 'Rumah Anyo' Tempat Singgah Para Anak Pejuang Kanker yang Miliki Fasilitas Bak Hotel

Potret 'Rumah Anyo' Tempat Singgah Para Anak Pejuang Kanker yang Miliki Fasilitas Bak Hotel

Nasional
Logo dan Moto Kunjungan Paus Fransiskus Dirilis, Ini Maknanya

Logo dan Moto Kunjungan Paus Fransiskus Dirilis, Ini Maknanya

Nasional
Viral Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk, Ini Klarifikasi Bea Cukai

Viral Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk, Ini Klarifikasi Bea Cukai

Nasional
Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com