JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara (Jubir) Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, kritik pihak Anies Baswedan terkait food estate seharusnya dialamatkan kepada mantan Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Sebab, Prabowo sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) diminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk fokus pada singkong terkait food estate.
Hal tersebut Dahnil sampaikan saat membalas kritik Jubir Anies, Surya Tjandra dalam acara seminar di Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Jakarta, Kamis (2/11/2023).
Baca juga: Food Estate Ada di Program Prabowo-Gibran, Tak Disebut Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin
Mulanya, Surya mengatakan, food estate seharusnya fokus menanam beras yang rendah karbon dan tahan iklim.
Dia mengatakan, food estate setidaknya harus bisa menyerap karbon meski sedikit dan tidak bisa dibandingkan dengan fungsi hutan.
"Tapi kalau food estate-nya apa yang dijadikan target oleh pemerintah sekarang ini kan tapioka. Tapioka ini kayaknya belum bisa dimakan, enggak bisa langsung dimakan. Untuk industri. Itu karena rasanya pahit, memang besar-besar singkongnya, segede paha, tapi pahit rasanya jadi enggak bisa langsung dimakan," ujar Surya.
Ia mempertanyakan kenapa food estate tidak berfokus kepada beras. Apalagi, dia melihat ada keinginan untuk memperluas lokasi food estate.
Baca juga: Pemerintah Bakal Bikin Food Estate di Merauke Jadi KEK
Lalu, Surya juga heran dengan kayu-kayu yang berasal dari pohon hutan yang kini hilang entah ke mana.
"Jadi hutan dikeluarkan kemudian diratain dan bisa ditanam saat itu. Masalahnya kayunya ke mana saya enggak tahu tuh. Karena kan tadinya kan ada kayu. Nah food estate-nya enggak jadi, kayunya hilang juga. Bagaimana menjelaskan itu? Saya kira hal-hal ini yang menjadi penting," tutur dia.
Dahnil pun membalas kritik Surya. Dia menyebut, Prabowo sudah biasa diserang.
"Tadi dikritik oleh pasangan Anies-Muhaimin, Beliau di (acara) CSIS sudah mulai nyerang. Tapi Prabowo itu biasa diserang. Jadi enggak apa-apa," kata Dahnil.
Ia mengakui bahwa memang betul Prabowo merevitalisasi food estate singkong.
Dia menyampaikan, food estate yang Prabowo kerjakan itu digunakan sebagai cadangan logistik strategis.
"Bahasa yang digunakan Kementerian Pertahanan itu adalah cadangan logistik strategis, fokusnya pada singkong memang," ucap dia.
"Apa konsepsi cadangan logistik strategis? Ini adalah konsepsi militer terkait dengan logistik, logistik terkait dengan pangan. Jadi yang dibangun oleh Menteri Pertahanan itu adalah area pertanian singkong yang digunakan untuk cadangan logistik strategis ketika kondisi kekurangan pangan atau krisis pangan," kata Dahnil.
Baca juga: Cak Imin Bilang Food Estate Gagal, Gerindra: Dulu Enggak Diucapin, Sekarang Diucapin
Maka dari itu, Dahnil menyebut, publik keliru jika memaknai food estate berfungsi untuk mencukupi kebutuhan pangan.
Lalu, dia juga menjawab anggapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) gagal terkait food estate.
"Jadi, apakah program ini yang kemudian didorong oleh Presiden Jokowi gagal? Belum. Program ini dalam proses. Kalau kemudian dalam program ada yang belum selesai, itu bukan bermakna gagal, tapi masih dalam proses. Bahkan baru dikerjakan dalam 1 tahun terakhir ini," ujar dia.
Dahnil menekankan, food estate dikerjakan oleh sejumlah kementerian. Menurut dia, Prabowo hanya fokus di bagian cadangan logistik strategis.
Jika berbicara mengenai beras seperti kritik Surya di atas, Dahnil mengatakan, leading sector food estate terkait beras yakni Kementerian Pertanian yang sebelumnya dipimpin Syahrul Yasin Limpo (SYL).
"Nah food estate itu dikerjakan oleh Menteri Pertanian, bahkan leading sector kalau bicara beras, Mas Surya, itu leading sector-nya ya Menteri Pertanian yang sekarang jadi tersangka dari Partai Nasdem, Mas," kata Dahnil.
Ia menyinggung SYL yang berasal dari Partai Nasdem, salah satu partai pendukung Anies-Muhaimin untuk Pilpres 2024.
Dahnil lantas mempersilakan Surya mengkritik SYL jika ingin mempersoalkan terkait beras.
"Nah itu benar harusnya fokus di food estate itu harusnya kritiknya sebenarnya dialamatkan ke food estate yang ditangani oleh Pak SYL, harus pakai inisial," ujar dia.
Sementara itu, kata dia, food estate di Kalimantan Tengah yang dikerjakan Prabowo memang diminta oleh Jokowi untuk fokus kepada singkong.
Baca juga: Lamhot Sinaga Beri Apresiasi Duet Airlangga-Luhut Sukseskan Food Estate
Meski begitu, Dahnil memahami mengapa Prabowo yang selalu menjadi sorotan utama jika food estate gagal.
"Dan memang kemudian narasinya karena Pak Prabowo ini kan lebih seksi dalam tanda kutip, seksi bagi media kemudian seolah-olah jadi leading sector karena bahasa Pak Presiden pada saat itu menyebutkan dipimpin oleh Pak Menhan itu adalah Pak Prabowo. Sesungguhnya Pak Prabowo fokus pada cadangan logistik strategis," ucap Dahnil.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.