Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres: Pengalaman Pemilu 2019 Banyak Korban Jiwa Tidak Boleh Terulang

Kompas.com - 01/11/2023, 17:35 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma’ruf Amin meminta pengalaman banyaknya korban jiwa dalam pelaksanaan Pemilu 2019 tak boleh terulang pada Pemilu 2024.

Hal itu disampaikan Ma’ruf Amin usai mendapat pertanyaan awak media terkait potensi kerawanan Pemilu 2024, saat pembukaan Gerakan Nasional Ketahanan Pangan 2023 di Taman Pancasila, Cibitung, Kabupaten Bekasi, Rabu (1/11/2023).

“Yang jelas bahwa pengalaman 2019 itu tidak boleh terulang sehingga banyak korban karena kelelahan, di samping penyakit bawaan. Karena itu sekarang sudah dipetakan bagaimana mereka itu supaya tidak mengalami hal itu,” kata Ma’ruf Amin.

Baca juga: Pimpinan Komisi I DPR Yakini Calon Panglima TNI Agus Subiyanto Tak Berpihak Terkait Pemilu

Lebih lanjut, Ma’ruf Amin meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk memetakan daerah-daerah rawan menjelang Pemilu 2024.

Sementara itu, Kapolri menyebutkan bahwa jajarannya telah memetakan daerah atau tempat pemungutan suara (TPS) yang rawan.


“Kami menentukan TPS-TPS nya, TPS yang agak rawan, TPS yang rawan, TPS yang amat rawan. Itu tentunya menentukan berapa jumlah personel yang akan kami tempatkan di TPS-TPS tersebut,” ujar Listyo.

Dalam pemetaan itu, Listyo mengatakan bahwa Polri bekerja sama dengan TNI.

Baca juga: KPU DKI: Pencetakan Surat Suara Pemilu 2024 Baru Dimulai Desember 2023

“Kami memiliki kerja sama dengan TNI, tentunya kami akan minta bantuan kepada TNI untuk bersama-sama menjaga wilayah-wilayah yang potensial rawan tersebut,” kata Listyo.

“Khususnya yang tentunya menjadi perhatian khusus dan harus bisa terselenggaranya Pilkada nanti, sehingga pemerintahan baru di empat DOB (daerah otonomi baru) bisa terpenuhi,” ujar Kapolri.

Catatan Kompas.com, total ada 894 petugas pemilu yang meninggal dunia dan 5.175 petugas mengalami sakit usai Pemilu 2019.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Nasional
Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Nasional
Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Nasional
Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Nasional
PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

Nasional
Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com