Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
M. Ikhsan Tualeka
Pegiat Perubahan Sosial

Direktur Indonesian Society Network (ISN), sebelumnya adalah Koordinator Moluccas Democratization Watch (MDW) yang didirikan tahun 2006, kemudian aktif di BPP HIPMI (2011-2014), Chairman Empower Youth Indonesia (sejak 2017), Direktur Maluku Crisis Center (sejak 2018), Founder IndoEast Network (2019), Anggota Dewan Pakar Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (sejak 2019) dan Executive Committee National Olympic Academy (NOA) of Indonesia (sejak 2023). Alumni FISIP Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (2006), IVLP Amerika Serikat (2009) dan Political Communication Paramadina Graduate School (2016) berkat scholarship finalis ‘The Next Leaders’ di Metro TV (2009). Saat ini sedang menyelesaikan studi Kajian Ketahanan Nasional (Riset) Universitas Indonesia, juga aktif mengisi berbagai kegiatan seminar dan diskusi. Dapat dihubungi melalui email: ikhsan_tualeka@yahoo.com - Instagram: @ikhsan_tualeka

Sumpah Pemuda Era Kini

Kompas.com - 28/10/2023, 09:14 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

HARI ini, 28 Oktober, seperti biasa sejumlah unsur kepemudaan mengadakan berbagai kegiatan seremonial. Begitu pula di media sosial ramai dengan meme dan ucapan memperingati Sumpah Pemuda.

Ya, menjadi semacam rutinitas tahunan untuk memaknai tonggak dan peristiwa bersejarah yang pernah ditorehkan oleh para pemuda, pendiri bangsa.

Wajar kemudian momentum itu terus dimaknai oleh generasi sekarang, karena dari titik itulah cikal bakal Indonesia digagas dan dimulai.

Kala itu, intelektual muda bumiputera atau pribumi merasa berkepentingan untuk membangun komitmen bersama, yang termanifestasi dalam ikrar Sumpah Pemuda, pada 28 Oktober 1928.

Sumpah itu merupakan kesepakatan kolektif para pemuda yang merasa senasib, karena sama-sama dalam pasungan kolonialisme atau penjajahan.

Ikhtiar itu ternyata efektif, menjadi energi besar yang terus menggelinding dan titik kulminasinya adalah proklamasi kemerdekaan negara baru; Indonesia, pada 17 Agustus 1945.

Komitmen kebangsaan lewat Sumpah Pemuda itulah yang mempersatukan, meski sejatinya orang-orang di Nusantara adalah entitas dalam banyak perbedaan.

Hanya sedikit —bila tidak mau dikatakan tak ada— negara di dunia ini yang memiliki sub-etnik, pulau, bahasa dan kultur beragam sebesar Indonesia, dan mau hidup bersama dalam satu rumah besar negara-bangsa.

Sungguh digdaya, tuah atau pengaruh Sumpah Pemuda itu terhadap perjalanan hidup dan peradaban sekumpulan manusia yang tinggal di garis khatulistiwa.

Suatu cerita bagaimana ikrar yang dikumandangkan bersama dan dijalankan dengan konsisten, kemudian terjaga dan meretas dalam setiap sanubari anak-anak bangsa, dari generasi ke generasi.

Cerita sukses dari komitmen kolektif itu tentu saja penting untuk kemudian dimaknai kembali atau spirit-nya diduplikasi oleh pemuda era kekinian.

Namun generasi hari ini jangan mau sekadar kembali dalam romantisme sejarah masa lalu, hingga hanya ada dalam ritual simbolis peringatan Sumpah Pemuda, dan selanjutnya berjarak dengan realitas.

Faktanya, sebagai satu bangsa dan Tanah Air yang besar, saat ini kita ada dalam tantangan, ancaman dan problem kebangsaan yang tentu telah jauh berbeda dengan era sebelum atau pada awal kemerdekaan.

Karena itu pula, komitmen kolektif yang mau dibangun guna memaknai peristiwa Sumpah Pemuda masa lalu, dapat diletakkan dalam kerangka untuk menyikapi berbagai problem kebangsaan saat ini.

Tidak mesti pula itu dilakukan dalam satu acara atau kegiatan seremonial yang kerap minim substansi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Serba-serbi Isu Anies di Pilkada DKI: Antara Jadi 'King Maker' atau Maju Lagi

Serba-serbi Isu Anies di Pilkada DKI: Antara Jadi "King Maker" atau Maju Lagi

Nasional
Diresmikan Presiden Jokowi, IDTH Jadi Laboratorium Pengujian Perangkat Digital Terbesar dan Terlengkap Se-Asia Tenggara

Diresmikan Presiden Jokowi, IDTH Jadi Laboratorium Pengujian Perangkat Digital Terbesar dan Terlengkap Se-Asia Tenggara

Nasional
Hujan Lebat yang Bawa Material Vulkanis Gunung Marapi Perparah Banjir di Sebagian Sumbar

Hujan Lebat yang Bawa Material Vulkanis Gunung Marapi Perparah Banjir di Sebagian Sumbar

Nasional
Pemerintah Saudi Tambah Layanan 'Fast Track' Jemaah Haji Indonesia

Pemerintah Saudi Tambah Layanan "Fast Track" Jemaah Haji Indonesia

Nasional
Banjir Luluh Lantakkan Sebagian Sumatera Barat, Lebih dari 40 Orang Tewas

Banjir Luluh Lantakkan Sebagian Sumatera Barat, Lebih dari 40 Orang Tewas

Nasional
Berkaca Kecelakaan di Ciater, Polisi Imbau Masyarakat Cek Dulu Izin dan Kondisi Bus Pariwisata

Berkaca Kecelakaan di Ciater, Polisi Imbau Masyarakat Cek Dulu Izin dan Kondisi Bus Pariwisata

Nasional
Dugaan SYL Memeras Anak Buah dan Upaya KPK Hadirkan 3 Dirjen Kementan Jadi Saksi

Dugaan SYL Memeras Anak Buah dan Upaya KPK Hadirkan 3 Dirjen Kementan Jadi Saksi

Nasional
Jokowi Santap Nasi Goreng dan Sapa Warga di Sultra

Jokowi Santap Nasi Goreng dan Sapa Warga di Sultra

Nasional
Prabowo Klaim Serasa Kubu 'Petahana' Saat Pilpres dan Terbantu Gibran

Prabowo Klaim Serasa Kubu "Petahana" Saat Pilpres dan Terbantu Gibran

Nasional
Prabowo Mengaku Diuntungkan 'Efek Jokowi' dalam Menangi Pilpres

Prabowo Mengaku Diuntungkan "Efek Jokowi" dalam Menangi Pilpres

Nasional
Bantah Menangi Pilpres akibat Bansos, Prabowo: Tuduhan Kosong

Bantah Menangi Pilpres akibat Bansos, Prabowo: Tuduhan Kosong

Nasional
[POPULER NASIONAL] Reaksi Usai Prabowo Tak Mau Pemerintahannya Diganggu | Auditor BPK Minta 'Uang Pelicin' ke Kementan

[POPULER NASIONAL] Reaksi Usai Prabowo Tak Mau Pemerintahannya Diganggu | Auditor BPK Minta "Uang Pelicin" ke Kementan

Nasional
Sejarah Hari Buku Nasional

Sejarah Hari Buku Nasional

Nasional
Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com