JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menilai, sikap PDI Perjuangan (PDI-P) yang mengumumkan calon wakil presiden (cawapres) saat Presiden Joko Widodo sedang berada di luar negeri merupakan penegasan untuk tidak lagi bergantung secara politik.
Menurut Umam, PDI-P ingin memutus ketergantungan politik terhadap sosok Jokowi.
"Pengumuman Mahfud MD selaku cawapres pendamping Ganjar di saat Presiden Jokowi sedang melakukan lawatan luar negeri ke China dan Saudi Arabia, bisa dimaknai bahwa PDI-P ingin secara tegas memutus ketergantungan politiknya pada figur Jokowi," ujar Imam saat dikonfirmasi Kompas.com pada Rabu (18/10/2023).
Baca juga: PPP Klaim Tak Kecil Hati Meski Sandiaga Gagal Jadi Cawapres Ganjar
Selain itu, kata dia, tidak dilibatkannya Jokowi dalam pengambilan keputusan penentuan cawapres Ganjar, seolah mempertegas sikap PDI-P yang ingin membuktikan mesin politiknya independen, tetap kokoh, dan tidak lagi bergantung kepada ketokohan dan populisme Jokowi.
"Hal itu juga dikonfirmasi oleh penundaan pemanggilan putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka oleh Sekjen DPP PDI-P Hasto Kristianto terkait wacana pencawapresannya setelah keluar putusan MK kemarin," paparnya.
"Atinya, PDI-P tidak lagi mempertimbangkan variabel Jokowi dalam menjalankan mesin politiknya," lanjut Umam.
Adapun Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri sudah resmi mengumumkan Mahfud MD sebagai cawapres yang mendampingi capres Ganjar Pranowo.
Pengumuman digelar di Kantor DPP PDI-P, Menteng, Jakarta Pusat, pada Rabu pagi.
Hadir jajaran petinggi dan pengurus DPP PDI-P dalam acara tersebut.
Selain itu, para ketua umum parpol koalisi PDI-P dan sejumlah pengurus juga hadir dalam deklarasi itu.
Baca juga: Kelakar Megawati Usai Tunjuk Mahfud Jadi Cawapres Ganjar: Sekarang Ada yang Bela Saya
Mereka yakni Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhamad Mardiono, Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang, Ketua Umum Partai Perindo Harry Tanoesoedibjo.
Sementara itu, Presiden Jokowi pada Rabu ini sedang berada di Beijing, China dalam rangka menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-3 Belt Road Forum (BRF).
Jokowi sendiri telah berada di China sejak Senin (16/10/2023). Pada Rabu sore nanti, Kepala Negara akan melanjutkan perjalanan ke Arab Saudi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.