Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo: Saya Tahu Banyak Emak-emak Kecewa Karena Saya Gabung ke Pemerintahan...

Kompas.com - 15/10/2023, 18:50 WIB
Syakirun Ni'am,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon presiden Prabowo Subianto memahami banyak pendukungnya dari kalangan emak-emak yang kecewa karena ia memutuskan bergabung dengan Presiden Joko Widodo.

Pernyataan itu disampaikan saat menghadiri deklarasi relswan Mata Hati Rakyat Indonesia (Matahari) 08 di Gandaria Selatan, Jakarta Selatan.

Prabowo mengatakan, dirinya dikalahkan oleh Jokowi dalam dua kali pemilihan presiden, yakni 2014 dan 2019.

"Saya tahu emak-emak banyak kecewa saya gabung (ke pemerintahan), tapi saya yakin bahwa emak-emak mengerti dan sekarang paham saya bersatu sama Pak Jokowi walaupun beliau kalahkan saya dua kali," kata Prabowo disambut tawa relawannya, Minggu (15/10/2023). 

Baca juga: Nama Gibran Menguat Dampingi Prabowo, Gerindra: Diumumkan Senin atau Selasa

Menurut Prabowo, terdapat pepatah dalam bahasa Inggris, if you can't fight them, joint them yang berarti "jika kamu tidak bisa mengalahkan mereka, bergabunglah dengan mereka".

Menteri Pertahanam itu menyebut, pesan dalam idiom tersebut memiliki arti sangat mendalam. Sedalam apapun sebuah rivalitas, ujungnya harus tetap persatuan.

"Makanya kita bersyukur bangsa Indonesia punya adat kebiasaan yang apapun, kita beda pendapat, kadang pukjul meja, 'apa kau, apa kau', tapi pada ujungnya sudah kan kita teman, harus ada kesadaran itu," tutur Prabowo.

Pada kesempatan itu, Prabowo menyatakan, jika dia terpilih nanti bakal meneruskan program dan pembangunan yang telah dimulai pada masa pemerintahan Jokowi. 

Baca juga: Prabowo Dinilai Diuntungkan Jika MK Kabulkan Gugatan Batas Usia Capres-Cawapres

Sebagaimana Jokowi, Prabowo juga menekankan pentingnya hilirisasi atau larangan ekspor bahan hasil tambang mentah ke luar negeri. Kebijakan itu diketahui ditentang banyak negara di Eropa.

Menurutnya, Indonesia harus menjadi produsen dengan menerapkan kebijakan yang mengharuskan semua bahan mentah diolah di dalam negeri.

"Kita tidak mau jual komoditas kita, tambang, mineral kita tidak mau jual murah, harus diolah di Indonesia," tegas Prabowo. 

Deklarasi relawan Matahari 08 dihadiri oleh ratusan pendukung Prabowo. Salah satu tokoh dalam organisasi ini adalah Laksamana Madya (Laksdya) TNI (Purn) Didiet Ashaf yang duduk sebagai Penasihat. Pada 2014, Didiet tercatat pernah menjabat Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL). 

Baca juga: Ketua Projo Ganjar: Dukungan Budi Arie ke Prabowo Membodohi Rakyat

Selain itu, tampak pula mantan Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Komjen Pol (Purn) Mochamad Iriawan alias Iwan Bule.

Prabowo diusung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang terdiri dari tiga partai politik yakni, Gerindra, Golkar, dan PAN.

Meski sudah lama dideklarasikan sebagai bakal capres, Prabowo dan pengusungnya belum menentukan sosok bakal calon wakil presiden (cawapres).

Putera Presiden Joko Widodo Gibran Rakabuming Raka disebut-sebut masuk bursa bakal cawapres Prabowo

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com