JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon presiden Prabowo Subianto memahami banyak pendukungnya dari kalangan emak-emak yang kecewa karena ia memutuskan bergabung dengan Presiden Joko Widodo.
Pernyataan itu disampaikan saat menghadiri deklarasi relswan Mata Hati Rakyat Indonesia (Matahari) 08 di Gandaria Selatan, Jakarta Selatan.
Prabowo mengatakan, dirinya dikalahkan oleh Jokowi dalam dua kali pemilihan presiden, yakni 2014 dan 2019.
"Saya tahu emak-emak banyak kecewa saya gabung (ke pemerintahan), tapi saya yakin bahwa emak-emak mengerti dan sekarang paham saya bersatu sama Pak Jokowi walaupun beliau kalahkan saya dua kali," kata Prabowo disambut tawa relawannya, Minggu (15/10/2023).
Baca juga: Nama Gibran Menguat Dampingi Prabowo, Gerindra: Diumumkan Senin atau Selasa
Menurut Prabowo, terdapat pepatah dalam bahasa Inggris, if you can't fight them, joint them yang berarti "jika kamu tidak bisa mengalahkan mereka, bergabunglah dengan mereka".
Menteri Pertahanam itu menyebut, pesan dalam idiom tersebut memiliki arti sangat mendalam. Sedalam apapun sebuah rivalitas, ujungnya harus tetap persatuan.
"Makanya kita bersyukur bangsa Indonesia punya adat kebiasaan yang apapun, kita beda pendapat, kadang pukjul meja, 'apa kau, apa kau', tapi pada ujungnya sudah kan kita teman, harus ada kesadaran itu," tutur Prabowo.
Pada kesempatan itu, Prabowo menyatakan, jika dia terpilih nanti bakal meneruskan program dan pembangunan yang telah dimulai pada masa pemerintahan Jokowi.
Baca juga: Prabowo Dinilai Diuntungkan Jika MK Kabulkan Gugatan Batas Usia Capres-Cawapres
Sebagaimana Jokowi, Prabowo juga menekankan pentingnya hilirisasi atau larangan ekspor bahan hasil tambang mentah ke luar negeri. Kebijakan itu diketahui ditentang banyak negara di Eropa.
Menurutnya, Indonesia harus menjadi produsen dengan menerapkan kebijakan yang mengharuskan semua bahan mentah diolah di dalam negeri.
"Kita tidak mau jual komoditas kita, tambang, mineral kita tidak mau jual murah, harus diolah di Indonesia," tegas Prabowo.
Deklarasi relawan Matahari 08 dihadiri oleh ratusan pendukung Prabowo. Salah satu tokoh dalam organisasi ini adalah Laksamana Madya (Laksdya) TNI (Purn) Didiet Ashaf yang duduk sebagai Penasihat. Pada 2014, Didiet tercatat pernah menjabat Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL).
Baca juga: Ketua Projo Ganjar: Dukungan Budi Arie ke Prabowo Membodohi Rakyat
Selain itu, tampak pula mantan Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Komjen Pol (Purn) Mochamad Iriawan alias Iwan Bule.
Prabowo diusung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang terdiri dari tiga partai politik yakni, Gerindra, Golkar, dan PAN.
Meski sudah lama dideklarasikan sebagai bakal capres, Prabowo dan pengusungnya belum menentukan sosok bakal calon wakil presiden (cawapres).
Putera Presiden Joko Widodo Gibran Rakabuming Raka disebut-sebut masuk bursa bakal cawapres Prabowo
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.