Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menag Yaqut: Guyon Sedikit Saja Jadi Perdebatan, sampai Dianalisis Pengamat

Kompas.com - 06/10/2023, 13:45 WIB
Fika Nurul Ulya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas berkelakar mengenai guyonan yang mudah sekali dianggap serius oleh banyak pihak menjelang tahun politik.

Guyonan tersebut bahkan hingga diperdebatkan dan dianalisis oleh pengamat politik. Padahal, kata dia, santri memang identik dengan dua hal, yaitu kopi dan guyonan.

Yaqut sempat berguyon mengenai cara memilih pemimpin tak hanya berdasarkan wajah tampan dan mulut manis saat menghadiri doa bersama umat Buddha "Wahana Nagara Rahaja" di Solo, Jawa Tengah, Jumat (29/9/2023).

"Santri itu biasanya yang suka ngopi dan kalau ketemu ger-geran (lucu-lucuan). Sekarang orang mau guyon sedikit saja jadi berita viral, ke mana-mana jadi perdebatan dianalisa oleh analis politik. Luar biasa bangsa kita ini terlalu tegang sepertinya," kata Yaqut saat merilis logo dan tema Hari Santri di Kemenag, Jakarta Pusat, Jumat (6/10/2023).

Baca juga: Menag Bakal Bertemu Otoritas Arab Saudi Bahas Aktivitas Umrah Backpacker

Yaqut menyatakan, guyonan menjadi hal yang biasa di kalangan santri dan pesantren. Oleh karena itu, ia berharap candaan tersebut tidak dianggap serius menjelang tahun politik.

Pun berharap agar lebih banyak santri yang menjadi pemimpin sehingga ketegangan menyurut.

"Supaya enggak tegang-tegang amat, jadi lebih banyak candaannya. Dan canda-candaan itu enggak usahlah dianggap serius, wong namanya juga candaan, enggak usah juga dikait-kaitkan dengan apa yang sedang berkembang sekarang, karena itu berbeda sama sekali sebenarnya," tutur dia.

Lebih lanjut, Yaqut berharap agar para santri dapat menentukan langkah bijak di tahun-tahun politik. Sebab, para santri akan menentukan wajah bangsa menghadapi tahun politik.

"Saya memiliki definisi yang saya tidak akan merubah atau mencabutnya, karena saya meyakini definisi ini tidak keliru menurut saya," ujar dia.

Baca juga: Akan Dipanggil PKB, Menag Yaqut: Kalau Panggilan Resmi Saya Datang

Sebelumnya diberitakan, Menteri Agama Yaqut Cholil Thomas mengingatkan agar tidak salah memilih pemimpin.

Pihaknya mengatakan, memilih pemimpin harus melihat rekam jejaknya, tak boleh hanya berdasarkan wajah tampan dan tutur kata manis.

Hal ini diucapkan saat menghadiri acara doa bersama umat Buddha "Wahana Nagara Rahaja" di Hotel Alila, Solo, Jawa Tengah pada Jumat (29/9/2023

"Jangan karena bicaranya enak, mulutnya manis, mukanya ganteng itu dipilih. Jangan asal begitu, harus dilihat dulu track record-nya. Track record-nya bagus, syukur mukanya ganteng, syukur bicaranya manis, itu dipilih," kata Yaqut, dikutip dari tayangan Kompas TV (2/10/2023)

Kendati demikian, Yaqut tak menyebut secara khusus sosok yang dimaksud dalam pernyataannya itu.

Namun, pernyataannya ini membuat hubungan dia dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memanas.

Halaman:


Terkini Lainnya

Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Nasional
Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Nasional
Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

Nasional
Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Nasional
PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

Nasional
KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

Nasional
KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada 'Abuse of Power'

Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada "Abuse of Power"

Nasional
Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Nasional
Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Nasional
Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com