JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Agama (Menang) Yaqut Cholil Qoumas memberikan keterangan setelah bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Rabu (4/10/2023).
Menurut Yaqut, pertemuannya dengan Kepala Negara dalam rangka melaporkan program yang sudah berjalan di kementeriannya.
"Laporan program Kemenag yang sudah dijalankan, laporan Presiden, laporan terkait pelaksanaan haji, itu itu saja, laporan pekerjaan," ujar Yaqut.
Baca juga: Akan Dipanggil PKB, Menag Yaqut: Kalau Panggilan Resmi Saya Datang
Saat ditanya apakah Presiden sempat menanyakan soal perkembangan hubungannya dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang sempat memanas dalam beberapa hari terakhir, Yaqut menyatakan tidak.
Begitu pula saat dia ditanya soal apakah Presiden membahas soal rencana pemanggilan PKB terhadap Yaqut.
"Enggak, saya dipanggil sebagai Menteri Agama, engga ada urusannya dengan partai," tuturnya.
Kemudian ketika ditanya lebih lanjut apakah pertemuan dengan Presiden Jokowi dilakukan secara empat mata saja, Yaqut memberikan jawaban bercanda.
Baca juga: Jokowi Panggil Menag Yaqut Sendirian ke Istana, Bahas Apa?
"Hehehe, mau tahu saja," katanya.
Adapun pertemuan antara Yaqut dengan Presiden Jokowi berlangsung sekitar satu jam.
Diketahui, Yaqut menjadi sorotan karena hubungannya dengan PKB yang baru-baru ini sempat memanas.
Hal itu setelah PKB mengancam akan mendisiplinkan Menag Yaqut terkait pernyataannya yang menyebutkan agar tidak salah memilih pemimpin.
Dikutip dari website resmi PKB (27/8/2019), Yaqut Cholil Qoumas sebelumnya dipercaya Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar sebagai Ketua Bidang Pertahanan dan Keamanan DPP PKB Periode 2019-2024.
Baca juga: PKB Vs Menag Yaqut, Berawal dari Singgung Pemimpin Bermulut Manis
Pernyataan Yaqut yang membuat PKB bereaksi diucapkan saat menghadiri acara doa bersama umat Buddha "Wahana Nagara Rahaja" di Hotel Alila, Solo, Jawa Tengah pada Jumat (29/9/2023).
Dalam acara tersebut, Yaqut mengingatkan agar tidak salah memilih pemimpin.
Pihaknya mengatakan, memilih pemimpin harus melihat rekam jejaknya, tak boleh hanya berdasarkan wajah tampan dan tutur kata manis.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.