JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo memanggil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas ke Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (4/10/2023).
Yaqut datang sendirian pukul 15.40 WIB dengan membawa sebuah map.
Dia langsung bergegas masuk ke istana lewat pintu belakang Istana Negara.
"Mau laporan saya," ujar Yaqut ketika ditanya wartawan.
Baca juga: Menag Terbitkan Aturan Penceramah Tak Boleh Provokasi dan Kampanye Politik Praktis
Ketika ditanya apakah akan melaporkan soal hubungannya dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang sedang memanas, Yaqut tidak menjawab.
Wartawan lalu bertanya soal Yaqut yang datang sendiri ke istana.
Dia kemudian menjawab dengan bertanya balik kepada wartawan.
"Emang enggak boleh sendirian?" kata dia.
Adapun Yaqut menjadi sorotan karena hubungannya dengan PKB yang baru-baru ini memanas.
Hal itu setelah PKB mengancam akan mendisiplinkan Menag Yaqut terkait pernyataannya yang menyebutkan agar tidak salah memilih pemimpin.
Baca juga: Duduk Perkara Perang Urat Saraf Menag dan PKB yang Kian Memanas
Dikutip dari situs web resmi PKB (27/8/2019), Yaqut Cholil Qoumas sebelumnya dipercaya Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar sebagai Ketua Bidang Pertahanan dan Keamanan DPP PKB Periode 2019-2024.
Pernyataan Yaqut yang membuat PKB bereaksi diucapkan saat menghadiri acara doa bersama umat Buddha "Wahana Nagara Rahaja" di Hotel Alila, Solo, Jawa Tengah pada Jumat (29/9/2023).
Dalam acara tersebut, Yaqut mengingatkan para agar tidak salah memilih pemimpin.
Ia mengatakan, memilih pemimpin harus melihat rekam jejaknya, tak boleh hanya berdasarkan wajah tampan dan tutur kata manis.
"Jangan karena bicaranya enak, mulutnya manis, mukanya ganteng itu dipilih. Jangan asal begitu, harus dilihat dulu track record-nya. Track record-nya bagus, syukur mukanya ganteng, syukur bicaranya manis, itu dipilih," kata Yaqut, dikutip dari tayangan Kompas TV (2/10/2023).