Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) itu menyebut apa yang dilakukannya sebagai bagian dari memberi solusi.
"Lalu saya pikir, dia sudah enggak bisa. Lalu hanya telepon satu lalu bisa. Itu kan kita sudah bisa kasih solution. Daripada kita terus fight saja," tutur Luhut.
Menjaga perkawanan
Cerita Luhut itu merupakan salah satu dari sejumlah hal yang disampaikannya saat peluncuran buku "Luhut Binsar Pandjaitan Menurut Kita-kita" pada Jumat.
Dalam kesempatan itu, Luhut juga mengungkapkan bagaimana dirinya belajar soal loyalitas dan perkawanan selama menjadi prajurit militer.
Menurut Luhut, menjaga loyalitas dan perkawanan sangat penting.
Dia pun belajar dari senior yang juga mentornya, Jenderal (Purn) LB Moerdani atau Benny Moerdani yang merupakan tokoh militer penting di masa Orde Baru.
"Saya belajar dari Pak Benny. Sejak di akademi militer saya belajar loyalitas itu ke atas ke bawah ke samping," kata Luhut.
Baca juga: Luhut Targetkan LRT Bali Mulai Dibangun pada Awal 2024
Perihal loyalitas ke samping dan ke bawah itu juga dipelajarinya melalui pengalaman selama menjalani operasi militer pada era 70an di Timor-Timur (sekarang Timor Leste).
Luhut mengungkapkan, dalam banyak operasi militer dia sering diselamatkan oleh anak buahnya. Sebaliknya, dia pun kerap menyelamatkan anak buah.
Sehingga jika ada anak buah atau rekan yang membutuhkan pertolongan, Luhut sebisa mungkin membantu.
"Karena dalam banyak operasi militer tahun 75, 76, 77 di tim tim yang nyelametin saya ya anak buah saya. Yang nyelamatin anak buah saya juga saya. Itu menjadi warna tersendiri bagi hidup saya," ungkapnya.
"Makanya saya dengan anak buah saya, dengan temen temen saya, sebisa saya (membantu), pasti saya lakukan," lanjutnya.
Baca juga: Luhut Ungkap Jokowi Sudah Capek Hadiri Forum Internasional yang Tak Ada Hasil Konkret
Adapun buku "Luhut Binsar Pandjaitan Menurut Kita-kita" ditulis oleh Peter F Gontha yang juga merupakan sahabat Luhut.
Dalam buku tersebut, para tokoh nasional membagikan cerita soal pengalaman saat berkawan, bekerja bersama hingga berbeda pendapat dengan Luhut.