JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan membagikan ceritanya saat harus mengurusi masalah shelter anjing dan kucing.
Cerita itu disampaikan Luhut ketika menghadiri acara peluncuran dan bincang buku "Luhut Binsar Pandjaitan Menurut Kita-kita" di Gramedia Matraman, Jakarta, Jumat (29/9/2023).
Menurut Luhut, awalnya sejumlah pegiat hewan menemuinya di kantor untuk "curhat" perihal shelter anjing dan kucing.
Para pegiat hewan itu menyampaikan kepadanya soal keresahan karena tidak mendapatkan shelter anjing dan kucing untuk menampung hewan-hewan tersebut.
"Tadi saya baru urusin, lima orang mau bikin shelter anjing, shelter kucing. Karena tidak dapat shelter kucing mereka ke datang ke saya, berkumpul untuk kasih tahu," ujar Luhut.
Luhut pun menanyakan apa yang bisa dilakukannya untuk membantu mereka.
"Saya bilang "apa yang harus saya lakukan ?", "Ya bapak bisa enggak gini, gini, gini"," lanjutnya menirukan perkataan para pegiat hewan.
Luhut pun menghubungi Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono lewat telepon dan menyampaikan keluh kesah para pegiat hewan tersebut.
Mendapat penjelasan dari Luhut, Heru kemudian langsung menanggapi dan meminta agar para pegiat hewan bertemu dengannya secara langsung.
"Saya bilang "Mas Heru, (ada) komplain itu gini gini gini," kata Heru "Oh iya Pak suruh saja ke saya," ungkapnya.
Luhut mengatakan, dirinya memang kerap menerima banyak tamu dan telepon.
Mereka yang mendatangi dan menghubungi Luhut pun sering meminta bantuan dan saran kepadanya.
Menurut Luhut, orang-orang di sekitarnya juga sering menanyakan mengapa dirinya menerima semua telepon dan tamu.
Luhut mengatakan, dirinya hanya berniat membantu.
"Mereka (bertanya) ini kok Pak Luhut kok semua orang diterima, telepon (diterima) gitu . Saya bilang, eh denger ya, satu telepon saya itu mungkin bisa membantu membereskan masalah," katanya.
Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) itu menyebut apa yang dilakukannya sebagai bagian dari memberi solusi.
"Lalu saya pikir, dia sudah enggak bisa. Lalu hanya telepon satu lalu bisa. Itu kan kita sudah bisa kasih solution. Daripada kita terus fight saja," tutur Luhut.
Menjaga perkawanan
Cerita Luhut itu merupakan salah satu dari sejumlah hal yang disampaikannya saat peluncuran buku "Luhut Binsar Pandjaitan Menurut Kita-kita" pada Jumat.
Dalam kesempatan itu, Luhut juga mengungkapkan bagaimana dirinya belajar soal loyalitas dan perkawanan selama menjadi prajurit militer.
Menurut Luhut, menjaga loyalitas dan perkawanan sangat penting.
Dia pun belajar dari senior yang juga mentornya, Jenderal (Purn) LB Moerdani atau Benny Moerdani yang merupakan tokoh militer penting di masa Orde Baru.
"Saya belajar dari Pak Benny. Sejak di akademi militer saya belajar loyalitas itu ke atas ke bawah ke samping," kata Luhut.
Perihal loyalitas ke samping dan ke bawah itu juga dipelajarinya melalui pengalaman selama menjalani operasi militer pada era 70an di Timor-Timur (sekarang Timor Leste).
Luhut mengungkapkan, dalam banyak operasi militer dia sering diselamatkan oleh anak buahnya. Sebaliknya, dia pun kerap menyelamatkan anak buah.
Sehingga jika ada anak buah atau rekan yang membutuhkan pertolongan, Luhut sebisa mungkin membantu.
"Karena dalam banyak operasi militer tahun 75, 76, 77 di tim tim yang nyelametin saya ya anak buah saya. Yang nyelamatin anak buah saya juga saya. Itu menjadi warna tersendiri bagi hidup saya," ungkapnya.
"Makanya saya dengan anak buah saya, dengan temen temen saya, sebisa saya (membantu), pasti saya lakukan," lanjutnya.
Adapun buku "Luhut Binsar Pandjaitan Menurut Kita-kita" ditulis oleh Peter F Gontha yang juga merupakan sahabat Luhut.
Dalam buku tersebut, para tokoh nasional membagikan cerita soal pengalaman saat berkawan, bekerja bersama hingga berbeda pendapat dengan Luhut.
Beberapa di antara tokoh yang membagikan ceritanya yakni Presiden Joko Widodo, Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Dahlan Iskan, Yenny Wahid, Setiawan Djody, hingga sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju.
Ada pula testimoni dari sosok-sosok yang kerap mengkritik Luhut, yakni Rizal Ramli dan Rocky Gerung.
Selain itu, istri, anak-anak, para cucu hingga asisten rumah tangga juga ikut membagikan ceritanya soal sosok Luhut sebagai kepala keluarga.
Luhut Binsar Pandjaitan sendiri baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke -76 tahun pada Kamis (28/9/2023) 2023.
Sejumlah tokoh yang memberikan testimoni dalam buku juga hadir secara langsung dalam perayaan ulang tahunnya itu.
https://nasional.kompas.com/read/2023/09/30/09225051/masalah-shelter-anjing-dan-kucing-pun-diurusi-luhut