Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IPW Ragu Ajudan Kapolda Kaltara Tewas karena Lalai Bersihkan Senjata

Kompas.com - 26/09/2023, 06:52 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia Police Watch (IPW) ragu bahwa Brigadir Setyo Herlambang yang tewas di rumah dinas Kapolda Kaltara, Irjen Daniel Adityajaya, lalai saat membersihkan senjata miliknya.

Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso mengatakan, sebagai anggota Satuan Brimob, Setyo tentu terlatih dalam menggunakan dan merawat senjata api. Apalagi, mereka telah dibekali ilmu dalam memeriksa dan merawat senjata.

“Kelalaian kemungkinan kecil sekali karena anggota Brimob sudah terlatih dalam menggunakan senjata dan merawat senjata,” ujar Sugeng saat dihubungi, Senin (25/9/2023).

Baca juga: Menanti Transparansi Polri Usut Kematian Ajudan Kapolda Kaltara

Dalam merawat senjata, ia menyebutkan, ada beberapa prosedur standar yang semestinya dipenuhi.

Misalnya, magasin dan peluru yang harus dikosongkan, ruang tembak harus dipastikan tidak terisi peluru, serta laras senjata harus diarahkan ke posisi yang aman.

Sugeng pun beranggapan, Polda Kaltara terlalu terburu-buru dalam menyimpulkan penyebab kematian Setyo karena kelalaian, setelah mendapai senjata HS-9 miliknya berada di sampingnya.

Baca juga: Kompolnas Harap Kasus Kematian Ajudan Kapolda Kaltara Diusut Transparan

“Pernyataan Polda Kaltara yang mengatakan adanya kelalaian itu terlalu terburu-buru. Mengesankan mau mengarahkan pada satu titik kesalahan daripada anggotanya Brigadir SH,” ucap Sugeng.

Oleh karena itu, IPW mendorong agar kasus ini diambil alih Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) dan Direktorat Tindak Pidana Umum (Ditipidum) Bareskrim Polri.

Tujuannya, agar proses penyelidikan lebih profesional dan akuntabel, serta menghindari konflik kepentingan bila diusut oleh Polda Kaltara. Hal ini mengingat Setyo merupakan ajudan Kapolda Kaltara.

Selain itu, Sugeng juga meminta agar setiap barang yang ada dalam tempat kejadian perkara (TKP) didalamii.

Baca juga: Berkaca Kasus Brigadir J, Polri Diminta Jelaskan Penyebab Kematian Ajudan Kapolda Kaltara secara Ilmiah

“Apakah ada kain yang dilipat yang tertembus dengan peluru dan luka pada bagian tubuh lain daripada Brigadir SH? TKP harus diperiksa dan barang-barang yang ada di dalam sana harus didalami,” tuturnya.

Sebelumnya diberitakan, Brigadir Setyo Herlambang ditemukan tewas bersimbah darah di dalam kamarnya, yang ada di rumah dinas Kapolda Kaltara pada Jumat (22/9/2023) sekitar pukul 13.00 Wita. Di sebelahnya ditemukan senjata api milik korban.

Polisi menyebut dugaan sementara kematian Brigadir Setyo karena kelalalian saat membersihkan senjata api jenis HS-9.

Baca juga: Kematian Ajudan Kapolda Kaltara Diusut dengan Scientific Crime Investigation, Apa Itu?

"Dugaan sementara, korban sedang membersihkan senjata api. Jadi, akibat kelalaian," kata Kepala Bidang (Kabid) Hubungan Masyarakat (Humas) Polda Kaltara Kombes Budi Rachmat saat dihubungi, Sabtu (23/9/2023).

Terpisah, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga telah meminta jajarannya mengusut kematian Brigadir Setyo Herlambang dengan mengunakan scientific crime investigation (SCI) atau investigasi kejahatan berbasis ilmiah.

Kapolri menilai, kesimpulan yang diperoleh dari investigasi ilmiah ini dapat menjelaskan secara lebih kongkret perihal penyebab kematian ajudan Kapolda Kaltara itu.

Baca juga: Kapolri Pastikan Transparan Usut Kasus Tewasnya Ajudan Kapolda Kaltara

“Manfaatkan SCI yang kita miliki, sehingga kemudian hasil akhirnya betul-betul bisa dipertanggung jawabkan secara ilmiah,” kata Kapolri saat ditemui di silang Monas, Jakarta Pusat, Minggu (24/9/2023).

Kendati demikian, Kapolri enggan berandai-andai soal penyebab kematian ajudan Irjen Daniel Adityajaya itu.

Menurut Sigit, Polda Kaltara tengah mendalami hasil autopsi Setyo Herlambang oleh rumah sakit.

Di sisi lain, tim dari Laboraturium Forensik (Labfor) Polri juga melakukan pendalaman untuk mengetahui penyebab tewasnya ajudan itu.

“Penyelidikan sampai saat ini masih berjalan, saya juga tidak mau tergesa-gesa karena kemarin juga sedang dilakukan otopsi dan tentunya di luar autopsi tim labfor juga bekerja,” kata Kapolri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

JK Nilai Negara Harus Punya Rencana Jangka Panjang sebagai Bentuk Kontrol Kekuasaan

JK Nilai Negara Harus Punya Rencana Jangka Panjang sebagai Bentuk Kontrol Kekuasaan

Nasional
JK Respons Jokowi yang Tak Diundang Rakernas: Kan Bukan Lagi Keluarga PDI-P

JK Respons Jokowi yang Tak Diundang Rakernas: Kan Bukan Lagi Keluarga PDI-P

Nasional
Istri hingga Cucu SYL Bakal Jadi Saksi di Persidangan Pekan Depan

Istri hingga Cucu SYL Bakal Jadi Saksi di Persidangan Pekan Depan

Nasional
KPK Akan Hadirkan Sahroni jadi Saksi Sidang SYL Pekan Depan

KPK Akan Hadirkan Sahroni jadi Saksi Sidang SYL Pekan Depan

Nasional
Projo Sarankan Jokowi Gabung Parpol yang Nasionalis Merakyat

Projo Sarankan Jokowi Gabung Parpol yang Nasionalis Merakyat

Nasional
Soal Potensi PAN Usung Anies di Jakarta, Zulhas: Kami kan Koalisi Indonesia Maju

Soal Potensi PAN Usung Anies di Jakarta, Zulhas: Kami kan Koalisi Indonesia Maju

Nasional
Sukanti 25 Tahun Kerja di Malaysia Demi Hajikan Ayah yang Tunanetra

Sukanti 25 Tahun Kerja di Malaysia Demi Hajikan Ayah yang Tunanetra

Nasional
Zulhas Sebut 3 Nama Kader untuk Pilkada DKI Jakarta, Ada Eko Patrio, Zita Anjani, dan Pasha Ungu

Zulhas Sebut 3 Nama Kader untuk Pilkada DKI Jakarta, Ada Eko Patrio, Zita Anjani, dan Pasha Ungu

Nasional
Biaya Kuliah Mahal, Wapres: Pemerintah Belum Bisa Tanggung Seluruhnya

Biaya Kuliah Mahal, Wapres: Pemerintah Belum Bisa Tanggung Seluruhnya

Nasional
Keinginan JK Agar Pemilu di Masa Depan Lebih Efisien...

Keinginan JK Agar Pemilu di Masa Depan Lebih Efisien...

Nasional
Jusuf Kalla: Rekonsiliasi Tidak Berarti Semua Masuk Pemerintahan

Jusuf Kalla: Rekonsiliasi Tidak Berarti Semua Masuk Pemerintahan

Nasional
Presiden Iran Wafat, Wapres: Kita Kehilangan Tokoh Perdamaian

Presiden Iran Wafat, Wapres: Kita Kehilangan Tokoh Perdamaian

Nasional
Menkominfo Lapor ke Jokowi, Sudah Turunkan 1,9 Juta Konten Judi Online

Menkominfo Lapor ke Jokowi, Sudah Turunkan 1,9 Juta Konten Judi Online

Nasional
PDI-P Anggap Pertemuan Puan dan Jokowi di WWF Bagian Tugas Kenegaraan

PDI-P Anggap Pertemuan Puan dan Jokowi di WWF Bagian Tugas Kenegaraan

Nasional
Projo Sebut Jokowi Sedang Kalkulasi untuk Gabung Parpol

Projo Sebut Jokowi Sedang Kalkulasi untuk Gabung Parpol

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com