JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagian besar masyarakat meyakini pemerintah sanggup menjaga stabilitas keamanan dan politik dalam pemilihan umum (Pemilu) 2024.
Dalam persepsi publik, pemerintah dinilai cukup mampu menghadirkan situasi politik dan keamanan yang stabil.
"Mayoritas responden (79,3 persen) dalam survei Litbang Kompas Agustus 2023 ini menyatakan puas terhadap kinerja pemerintah dalam mengelola kondisi politik dan keamanan," demikian menurut Litbang Kompas seperti dikutip pada Minggu (24/9/2023).
Kepuasan paling signifikan terjadi pada indikator membangun sikap menghargai perbedaan dan menjamin kebebasan berpendapat.
Pemberian jaminan rasa aman pada masyarakat juga mendapat apresiasi yang relatif tinggi.
Baca juga: Survei Litbang Kompas: Makin Banyak Pemilih yang Sudah Tentukan Pilihan Parpol
Apresiasi yang diungkapkan publik itu menjadi faktor penting dalam kehidupan demokrasi rakyat, terlebih dalam aspek menjamin kebebasan berpendapat dan menjamin rasa aman di masyarakat.
Kebebasan berpendapat maupun situasi rasa aman merupakan modal dasar dalam menyelenggarakan pesta demokrasi.
Aspek lain yang mendukung masyarakat meyakini pemerintah akan menjaga stabilitas keamanan dan politik Pemilu 2024 adalah kepercayaan masyarakat kepada Polri.
Terkait citra lembaga Polri di masyarakat, hasil survei Litbang Kompas menemukan citra positif Polri. Sebanyak 66,8 persen responden menilai baik citra kepolisian.
Baca juga: Survei Litbang Kompas: Pemilih yang Bimbang Tentukan Capres Paling Banyak dari Pendukung Golkar
Menguatnya citra Polri tidak terlepas dari upaya pembenahan dan peningkatan profesionalitas Polri.
Publik menilai kemampuan Polri dalam memberikan perlindungan masyarakat dan memelihara keamanan berjalan baik. Sebanyak 75,3 persen responden mengapresiasi Polri dalam memberikan perlindungan masyarakat.
Perihal memberikan perlindungan kepada masyarakat pun dinilai positif oleh 75,7 persen responden.
Membaiknya citra Polri ini diikuti dengan kepercayaan publik akan profesionalitas Polri dalam menjaga netralitas dalam pemilu nanti. Sebanyak 65 persen responden mengungkapkan keyakinannya bahwa kepolisian dapat menjaga profesional dan netralitasnya pada Pemilu 2024.
Baca juga: Survei Litbang Kompas: Undecided Voters Paling Banyak di Kategori Usia Lebih dari 60 Tahun
Melihat tren survei sejak Oktober 2022, kepercayaan publik kepada kepolisian ini terus menanjak.
Sebelumnya, citra Polri sempat tergerus sejumlah kasus yang mendapat sorotan publik, terutama pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat dan dugaan kasus narkoba yang melibatkan petinggi Polri.
Dalam Pemilu 2024, peran Polri sebagai penjaga keamanan dan ketertiban masyarakat ini sangat krusial.
Tugas itu antara lain melakukan pengamanan pada setiap tahapan pelaksanaan pemilu, memberikan pelayanan izin kegiatan kampanye peserta pemilu, serta menjamin keamanan Pemilu 2024 hingga ke lokasi-lokasi tempat pemungutan suara (TPS).
Pentingnya posisi penjaga keamanan dan ketertiban membutuhkan legitimasi kepercayaan publik. Tanpa dukungan citra yang baik di benak masyarakat, wibawa Polri dalam mengemban tugas pengamanan dapat terganggu.
Baca juga: Survei Litbang Kompas: 5 Bulan Jelang Pemilu, Pemilih yang Bimbang Tentukan Capres Makin Besar
Tumbuhnya harapan publik akan pemilu yang aman dan damai tergambar dari survei Kompas pada Agustus 2023.
Survei dilaksanakan pada 27 Juli-7 Agustus 2023 ini melibatkan 1.364 responden di 38 provinsi di Tanah Air.
Terdapat 4 indikator yang turut membentuk munculnya harapan publik terhadap terciptanya suasana pemilu damai tersebut.
Ke-4 indikator itu ialah kemampuan pemerintah menjaga stabilitas keamanan, citra dan netralitas lembaga Polri, kepercayaan publik pada penyelenggara pemilu, serta partisipasi politik masyarakat untuk mengikuti pemilu.
Baca juga: Survei Litbang “Kompas”: Ganjar dan Prabowo Bersaing Ketat di Kalangan Pemilih NU
Melihat latar belakang status sosial ekonomi responden, penilaian positif ini relatif merata diungkapkan responden kelas ekonomi bawah (79,6 persen), kelas menengah (78,5 persen), dan kelas atas (74,1 persen).
Tingkat apresiasi juga merata diungkapkan responden perempuan dan laki-laki serta responden dari berbagai kategori usia, mulai dari baby boomers (50-65 tahun) hingga generasi Z yang berumur 17-25 tahun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.