Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ari Junaedi
Akademisi dan konsultan komunikasi

Doktor komunikasi politik & Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama.

"Mawar" yang Tidak Buat Harum Keluarga (Besar) Kaesang

Kompas.com - 24/09/2023, 07:02 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Jokowi juga terkesan ikut “cawe-cawe” dalam hal manuver partai-partai mencari koalisi. Tanpa tedeng aling-aling, Jokowi mengakui kalau dirinya memegang data “rahasia” partai-partai.

Publik menganggap Jokowi membuka peluang yang sama, baik untuk Prabowo maupun Ganjar Pranowo. Gesture Jokowi begitu berpihak kepada Erick Thohir maupun Sandiaga Uno sebagai Cawapres dari Prabowo maupun Ganjar.

Membaca “pergerakan” Jokowi terlihat ingin memberi “saham” kebaikan kepada partai-partai. Belum lagi arah dan gerakan berbagai sayap relawan yang ikut andil memenangkannya, sepertinya akan dikendalikan di masa “injury time”.

Terminologi “mesin boleh dipanaskan”, tetapi “kendaraan jangan dijalankan” ibaratnya seperti komando Jokowi yang bisa dimainkan pada waktu menjelang pendaftaran capres-cawapres.

Pembiaran Jokowi walau dengan dalih Kaesang sudah dewasa dan mandiri serta memiliki kebebasan menentukan langkah hidupnya begitu mengingkari “kebaikan” dan “ketulusan” PDIP yang menyokongnya selama ini.

Menjadi kebingungan di publik ketika masa kempanye nanti tiba. Jika Jokowi beserta Gibran dan Bobby mendukung Ganjar, maka Kaesang sesuai kecenderungan politik PSI terbaru, tentu akan mengampanyekan Prabowo.

Jika alasan Kaesang bergabung ke PSI adalah sesuai harapannya agar anak-anak muda bisa terlibat di sektor publik dan menjadi obyek aktif, tampaknya menjadi alasan yang tidak berdasar.

Harusnya Kaesang bisa melihat pengalaman kakak kandung dan kakak iparnya yang sukses berkiprah di politik terlebih dahulu, yang mengikuti jejak pilihan ayak kandungnya. Mereka semua didukung PDIP dalam usia-usia muda.

Kaesang tidak sadar, kehadirannya justru memberikan nilai elektoral bagi PSI sementara PSI tidak memberikan nilai elektoral bagi Kaesang. Di Pemilu 2019 lalu, PSI hanya meraup 2,6 juta suara atau 1,85 persen suara sah nasional.

Hasil berbagai survei oleh sejumlah lembaga survei, PSI diprediksikan masih kesulitan untuk memenuhi ambang batas parlemen sebesar 4 persen.

Litbang Kompas yang mengadakan survei di periode 27 Juli – 7 Agustus 2023, memperikirakan PSI hanya meraih 0,8 persen (Kompas.com, 24 Agustus 2023).

Indonesia Polling Stations yang menghelat survei terbaru periode 5 – 15 September 2023 membeberkan PSI mendapat elektabilitas 3,2 persen (Detik.com, 22 September 2023).

Ataukah Kaesang sedang dipersiapkan meniti karier politiknya melalui jalur non – PDIP untuk diversikasi politik keluarga Jokowi?

Siapkan Kaesang menggantikan Giring Ganesha yang berencana mundur dari ketua umum PSI? Apakah suara relawan-relawan Jokowi akan terformalkan dalam “baju” PSI nantinya sebagai kendaraan politik Jokowi ke depannya?

Tampaknya masyarakat awam yang mungkin sebagian pernah merasakan pisang nugget “Sang Pisang”, rice bowl “Mangkok Ku”, seduhan kopi “Ternak Kopi”, keripik “Kemripik” atau menjajal start up “Madhang” – beberapa usaha Kaesang yang diantaranya banyak yang tutup – akan menjadi saksi munculnya rising star baru di Keluarga Presiden Jokowi.

“Menjadi pemimpin itu menderita, bukan ajang untuk berpesta pora. Kekuasaan tidak bisa dipandang dari satu sisi yang baik saja. Kekuasaan menjadi jalan untuk melayani masyarakat, alih-alih digunakan untuk berpesta pora dan semena-mena. Jangan silau dengan jabatan yang diemban sang ayah.” – pesan Ganjar Pranowo untuk putranya, Muhammad Zinedine Alam Ganjar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Nasional
Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Nasional
Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Nasional
Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Nasional
[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

Nasional
Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Nasional
Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Nasional
Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Nasional
Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com