JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid meyakini Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak memiliki niat jahat dengan memegang laporan dari intelijen mengenai arah partai politik (parpol).
Sebab, menurutnya, jika Jokowi memiliki niatan yang negatif, pasti tidak akan mengumbar ke publik bahwa dirinya memegang data intelijen parpol.
Hal tersebut disampaikan Meutya Hafid dalam program Satu Meja Kompas TV, seperti dikutip pada Jumat (22/9/2023).
"Kalau kita khawatir orang akan melakukan hal yang negatif, pasti orangnya enggak akan ngomong duluan," ujar Meutya.
Baca juga: Eks Kepala BAIS Ungkap Isi Laporan Intelijen Daleman Parpol yang Dipegang Jokowi
Meutya mengatakan, dengan Jokowi yang terang-terangan mengaku memegang data "daleman" parpol dari intelijen, maka itu bukti mantan Gubernur DKI Jakarta itu transparan.
Selain itu, Meutya mengungkapkan, wajar jika Jokowi memegang data dari intelijen. Sebab, intelijen pasti melaporkan segala hal yang terjadi di Indonesia kepada Jokowi selaku kepala negara.
"Jadi bahwa beliau secara terbuka mengatakan, 'saya punya data-data intelijen mengenai perkembangan politik', itu menurut saya hal yang wajar," katanya.
Sementara itu, Meutya menilai sikap Jokowi yang buka-bukaan tersebut justru membuat bisa diawasi.
Baca juga: Jokowi Dinilai Lakukan Intelijen Politik saat Kantongi Rahasia Parpol
Ia mengatakan, Jokowi telah membuka suatu diskursus yang membuatnya jadi mendapat pengawasan dari publik.
"Saya rasa itu malah bagus. Polemik dalam sebuah waktu politik seperti ini justru menjadi salah satu dari pendidikan politik," ujar Meutya.
Sebelumnya diberitakan, Presiden Jokowi mengaku telah mengetahui apa yang diinginkan oleh partai-partai politik menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Hal ini disampaikannya di hadapan relawan pendukungnya saat membuka Rapat Kerja Nasional Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi di Hotel Salak, Bogor pada 16 September 2023.
"Saya tahu dalamnya partai seperti apa saya tahu, partai-partai seperti apa saya tahu. Ingin mereka menuju ke mana juga saya ngerti," kata Jokowi, dikutip dari YouTube Kompas TV.
Baca juga: Pimpinan Komisi I DPR Minta BIN Awasi Dinamika Politik dari Dekat
Namun, Jokowi tidak membeberkan informasi apa yang diketahuinya terkait partai-partai politik itu.
Ia hanya menjelaskan bahwa informasi itu didapat dari aparat intelijen yang berada di bawah kendalinya, baik itu Badan Intelijen Negara (BIN), Polri, maupun Tentara Nasional Indonesia (TNI).
"Dan informasi-informasi di luar itu, angka, data, survei, semuanya ada, dan itu hanya miliknya Presiden karena dia langsung ke saya," ujar Jokowi.
Baca juga: Eks Kepala BAIS Ungkap Isi Laporan Intelijen Daleman Parpol yang Dipegang Jokowi
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.