JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon presiden Anies Baswedan tak ingin pinjaman online (pinjol) yang menyusahkan masyarakat semakin merajalela.
Hal ini disampaikan Anies dalam Dialog Kebangsaan di Institut Madani Nusantara di Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (20/9/2023).
Anies ingin ke depan praktik simpan pinjam seperti yang terjadi di tubuh Baitul Maal wa Tamwil (BMT), sebuah lembaga keuangan mikro syariah.
Baca juga: Anies Ungkap Surya Paloh Dapat Tekanan Sejak Dukung Dirinya Jadi Capres
"BMT itu banyak sekali yang melakukan simpan pinjam, tingkat ketidakbayarannya sangat rendah. Ini yang harus kita dorong," kata Anies, dikutip dari Kompas TV.
"Jangan biarkan pinjol-pinjol ini kemudian merajalela, justru kita harus tumbuhkan seperti BMT," sambung dia.
Baca juga: Deret Gagasan Ganjar, Prabowo, dan Anies jika Terpilih Jadi Presiden
Anies mengatakan, munculnya fenomena pinjol tidak lepas karena rumitnya proses pinjam uang dalam sistem keuangan di Tanah Air.
Menurutnya, kerumitan tersebut yang akhirnya membuat masyarakat yang membutuhkan pinjaman mencari alternatif dengan meminjam ke pinjol.
"Pinjol ini muncul karena proses pinjam uang untuk kebutuhan permodalan melalui perbankan dan sistem keuangan kita rumit sekali. Tapi kalau kita bisa mengubah itu, mengubah yang kecil dapat akses pendanaan," ujar Anies.
Baca juga: Kala Anies, Ganjar, Prabowo Bicara soal Reformasi Hukum dan Polisi...
Menurutnya, kehadiran pinjol perlu diatur dalam sebuah peraturan.
Selain itu, sistem keuangan ke depan juga perlu dibenahi sehingga masyarakat kecil bisa mendapat akses pendanaan.
"Koperasi simpan pinjam, apalagi tanpa bunga, yang membuat kecil-kecil itu mendapat akses keuangan. Jadi pinjol-pinjol ini nantinya harus diatur," imbuh dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.