JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menyanjung Presiden Joko Widodo berulang kali dalam sambutannya membuka Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar NU, Senin (18/9/2023).
Dalam sambutan selama 19 menit itu, Yahya memuji dan berterima kasih kepada Jokowi tak kurang dari 6 kali.
"Saya sepenuhnya merasakan sejak memulai (masa) hikmat ini, Bapak Presiden tidak pernah jauh-jauh dari PBNU," kata Yahya yang memulai kepemimpinannya pada akhir Desember 2021.
"(Presiden) senantiasa membersamai PBNU, sampai titik ini," ucap dia di hadapan Jokowi yang hadir dalam acara tersebut.
Baca juga: Jalan Terjal Anies-Cak Imin Usai Deklarasi: Elektabilitas Tertinggal, Hadapi Resistensi PBNU
Mula-mula, Yahya berterima kasih karena Jokowi bersedia ambil bagian dalam Dewan Pengampu Gerakan Keluarga Maslahat NU (GKMNU), program andalan NU di ribuan desa yang segera digalakkan.
Di sana, Jokowi tergabung bersama Wakil Presiden yang juga eks Rais Aam PBNU Ma'ruf Amin, Rais Aam PBNU Miftachul Akhyar, Ahmad Mustofa Bisri, dan Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid.
Yahya menyebut, eks Wali Kota Solo itu bagian dari keluarga NU.
"Saat ini saja, PBNU telah menjalin kerja sama dengan berbagai kementerian dari Kabinet Indonesia Maju ini untuk mengisi program-program bagi Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama: Kementerian Agama, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan, Kementerian Sosial, Kementerian UKM, Kementerian Perdagangan, dan sebagainya," ungkap Yahya.
"Alhamdulillah dengan restu dan juga panduan dari Bapak Presiden RI, Bapak Insinyur Haji Joko Widodo, banyak program yang telah didesain bahkan dilaksanakan saat ini," kata dia.
Ia juga mengungkapkan bagaimana Jokowi terlibat dalam membangun gedung Universitas Nahdlatul Ulama di Yogyakarta.
Yahya berujar bahwa Jokowi juga membantu menghubungkannya dengan Uni Emirat Arab untuk pembangunan tersebut.
Yahya mengeklaim, nota kesepahaman telah ia teken dengan MBZ University of Humanities, untuk pengembangan School of Future Studies (Sekolah Kajian Masa Depan) Universitas NU.
"Saya ingin menyampaikan kepada seluruh keluarga besar Nahdlatul Ulama. Insya Allah, Nahdlatul Ulama juga tidak akan pernah jauh-jauh dari Insinyur Haji Joko Widodo," kata Yahya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.