Nasi sudah menjadi bubur, demikian kata pepatah dan Demokrat telah “move on” memilih “pacar” yang baru.
Demokrat begitu “getol” mengusung jargon perubahan untuk perbaikan karena menganggap era SBY saat menjadi presiden jauh lebih baik di saat Joko Widodo menjadi presiden.
Lucunya, kini Demokrat menjadi pendukung Prabowo yang jelas-jelas bisa menjadi menteri karena uluran tangan Jokowi.
Dan Prabowo menganggap Jokowi adalah salah satu presiden terbaik dan bertekad akan meneruskan program pembangunannya yang terbukti menyejahterakan rakyat jika nantinya menang di Pilpres.
Kita tunggu “teriakan” kampanye SBY, AHY, Ibas dan para elite Demokrat yang siap “turun gunung” demi kemenangan Prabowo dengan memuja-muji program-program pembangunan era Jokowi.
Sekali lagi, lidah memang tak bertulang di jagat politik. Senin bilang tempe, selasa menyebut kerupuk serta rabu bilang bakwan. Entah hari-hari yang lain.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.