Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasnaeni "Wanita Emas": Dulu Ramaikan Pilkada DKI, Kini Divonis 5 Tahun Bui karena Korupsi

Kompas.com - 14/09/2023, 05:30 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sosok Hasnaeni Moein alias “Wanita Emas” kembali jadi sorotan publik. Ia terjerat kasus dugaan korupsi penyelewengan dana PT Waskita Beton Precast Tbk tahun 2016-2020.

Hasnaeni dinyatakan bersalah dalam perkara ini sehingga ia divonis 5 tahun penjara oleh Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor).

Kisaran tahun 2016 lalu, nama Hasnaeni santer terdengar di panggung politik. Dahulu, dia merupakan kader Partai Demokrat yang bertekad maju sebagai calon gubernur DKI Jakarta.

Hasnaeni kerap membawa jargon “era masyarakat sejahtera” di pentas politik. Berangkat dari istilah ini, ia dijuluki “Wanita Emas”.

Baca juga: Hasnaeni Wanita Emas Jadi Tersangka Kasus Korupsi Waskita Beton Precast

"Emas itu sebenarnya adalah kepanjangan dari 'era masyarakat sejahtera'," kata Hasnaeni dalam sebuah diskusi di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, seperti diberitakan Kompas.com, 6 Februari 2016.

Menurut Hasnaeni, emas merupakan simbol kesejahteraan. Dengan menyandang nama panggilan "wanita emas", dia berharap bisa menjadi wanita yang membawa kesejahteraan untuk masyarakat luas.

Pilkada ke pilkada

Julukan Wanita Emas sedianya sudah digunakan Hasnaeni ketika mencoba peruntungan di Pilkada Tangerang Selatan 2010. Kala itu, Hasnaeni mendaftar sebagai bakal calon wali kota Tangerang Selatan dengan menggandeng artis Saipul Jamil.

Namun, di tengah jalan, Saipul Jamil mundur. Hasnaeni pun gagal menjadi orang nomor satu di Kota Tangsel.

Pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2014, Hasnaeni menjajal peruntungan dengan mencalonkan diri sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi DKI Jakarta. Namun, lagi-lagi upayanya tak berhasil.

Baca juga: Momen Hasnaeni Wanita Emas Histeris dan Meronta saat Masuk Mobil Tahanan Kejagung

Tak menyerah, Hasnaeni bertekad mencalonkan diri di Pilkada DKI 2017. Dia konsisten membawa jargon "era masyarakat sejahtera".

Stiker "wanita emas" lengkap dengan foto Hasnaeni banyak tertempel di bus-bus yang beredar di ibu kota ketika itu.

Namun demikian, Hasnaeni kembali gagal melenggang ke panggung pemilihan. Sebab, Demokrat saat itu justru mengusung Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Sylviana Murni di Pilgub DKI.

Tak surut, jelang Pemilu 2019 Hasnaeni sempat menyatakan keinginannya maju sebagai calon legislatif (caleg) DPRD DKI Jakarta. Namun, bukan dari Demokrat, Wanita Emas saat itu mengaku hendak mencalonkan diri dari PDI Perjuangan.

Kendati demikian, rencana pencalonan Hasnaeni itu tak terdengar lagi kabarnya.

Divonis 5 tahun bui

Kini, Hasnaeni harus berhadapan dengan kasus hukum yang menjeratnya. Ia ditetapkan sebagai tersangka dugaan korupsi penyelewengan dana PT Waskita Beton Precast Tbk sejak September 2022 lalu.

Halaman:


Terkini Lainnya

Airlangga Bertemu Khofifah Malam Ini, Bahas soal Emil Dardak di Pilkada Jatim

Airlangga Bertemu Khofifah Malam Ini, Bahas soal Emil Dardak di Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Sebut Punya Gaya Kepemimpinan Sendiri, PDI-P: Kita Berharap Lebih Baik

Prabowo Sebut Punya Gaya Kepemimpinan Sendiri, PDI-P: Kita Berharap Lebih Baik

Nasional
RUU Penyiaran Larang Jurnalisme Investigasi, PDI-P: Akibat Ketakutan yang Berlebihan

RUU Penyiaran Larang Jurnalisme Investigasi, PDI-P: Akibat Ketakutan yang Berlebihan

Nasional
Prabowo Ingin Jadi Diri Sendiri Saat Memerintah, PDI-P: Kita Akan Melihat Nanti

Prabowo Ingin Jadi Diri Sendiri Saat Memerintah, PDI-P: Kita Akan Melihat Nanti

Nasional
Sepanjang 2023, Pertamina Hulu Rokan Jadi Penghasil Migas Nomor 1 Indonesia

Sepanjang 2023, Pertamina Hulu Rokan Jadi Penghasil Migas Nomor 1 Indonesia

Nasional
Djarot dan Risma Dinilai Lebih Berpotensi Diusung PDI-P pada Pilkada DKI 2024 ketimbang Ahok

Djarot dan Risma Dinilai Lebih Berpotensi Diusung PDI-P pada Pilkada DKI 2024 ketimbang Ahok

Nasional
Polri Pastikan Kasus Pembunuhan 'Vina Cirebon' Masih Berjalan, Ditangani Polda Jawa Barat

Polri Pastikan Kasus Pembunuhan "Vina Cirebon" Masih Berjalan, Ditangani Polda Jawa Barat

Nasional
KPK Dalami Gugatan Sengketa Lahan di MA

KPK Dalami Gugatan Sengketa Lahan di MA

Nasional
KPK Duga Tahanan Korupsi Setor Uang Pungli ke Rekening Orang Dekat Eks Karutan Achmad Fauzi

KPK Duga Tahanan Korupsi Setor Uang Pungli ke Rekening Orang Dekat Eks Karutan Achmad Fauzi

Nasional
Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga di 3 Desa Dievakuasi

Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga di 3 Desa Dievakuasi

Nasional
Pakar: Tidak Ada Urgensi Merevisi UU Kementerian Negara

Pakar: Tidak Ada Urgensi Merevisi UU Kementerian Negara

Nasional
Mesin Pesawat yang Ditumpanginya Sempat Terbakar Saat Baru Terbang, Rohani: Tidak Ada yang Panik

Mesin Pesawat yang Ditumpanginya Sempat Terbakar Saat Baru Terbang, Rohani: Tidak Ada yang Panik

Nasional
Prabowo Berharap Bisa Tinggalkan Warisan Baik buat Rakyat

Prabowo Berharap Bisa Tinggalkan Warisan Baik buat Rakyat

Nasional
Bertemu David Hurley, Jokowi Ingin Perkuat Pengajaran Bahasa Indonesia di Australia

Bertemu David Hurley, Jokowi Ingin Perkuat Pengajaran Bahasa Indonesia di Australia

Nasional
Pemerintah Diminta Kejar Target Pembangunan 25 Sabo Dam di Aliran Sungai Gunung Marapi

Pemerintah Diminta Kejar Target Pembangunan 25 Sabo Dam di Aliran Sungai Gunung Marapi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com