Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Yakin Mahfud dan Megawati Lebih Banyak Bahas Masalah Bangsa daripada Politik Praktis

Kompas.com - 13/09/2023, 10:54 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Politikus PDI-P Aria Bima meyakini Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD dan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri tidak hanya berbicara soal calon wakil presiden (cawapres) pendamping Ganjar Pranowo.

Hal ini disampaikan ketika ditanya kabar pertemuan Mahfud dengan Megawati. Namun, Aria tak menjabarkan kapan pertemuan itu dilakukan.

"Maka pertemuan-pertemuan misalnya Pak Mahfud dengan Ibu Mega, Pak Sandi dengan Ibu Mega, itu tidak hanya bicara soal 'Hey Sandi, hey Pak Mahfud, mau enggak kamu jadi cawapres,' Lebih bicara pada substansi," kata Aria ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (12/9/2023).

Dengan demikian, perlakuan yang sama juga diyakini dilakukan jika Megawati menerima kunjungan dari tokoh-tokoh yang digadang sebagai cawapres Ganjar.

Baca juga: PDI-P: Ridwan Kamil dan Mahfud MD Dipertimbangkan Jadi Bakal Cawapres Ganjar

Di sisi lain, Aria meyakini menjelang Pemilu 2024, setiap pertemuan antar tokoh membicarakan berkaitan politik.

"Itu hal yang wajar dan hal yang biasa lah. Entah itu bicara secara langsung berkepentingan menyangkut Pak Mahfud-nya atau bicara substansi persoalan bangsa saat ini harus diselesaikan capres dan cawapresnya," ucap dia.

Kendati begitu, Wakil Ketua Komisi VI DPR ini meminta semua tidak hanya terfokus pada orang per orang terkait Pemilu 2024.

Sebaliknya, semua diharapkan fokus pada apa yang ingin dibawa oleh para bakal calon presiden dan wakil presiden.

Baca juga: Pertemuan Ganjar-Mahfud dan Kisah Kegagalannya Jadi Cawapres Jokowi

"Ini kan mengusung orang kan tidak, mengusung, memindahkan naik grab dari Senayan ke Merdeka Barat ya kan. Ini kan ngusung ide, gagasan, cita-cita bangsa, ngusung persoalan-persoalan bangsa dari A sampai Z yang untuk kepentingan 270 juta rakyat Indonesia," ungkap  dia.

"Nah kita ini terlalu menikmati ngomongin orang, siapa-siapa. Tidak ngomongin apa yang akan diusung oleh Pak Mahfud, apa yang akan diusung oleh Ganjar Pranowo, apa yang akan diusung oleh Pak Ridwan Kamil," katanya lagi.

Adapun, Mahfud MD mengakui bahwa dirinya bertemu dengan Megawati Soekarnoputri belum lama ini.

Dalam pertemuan itu, Mahfud mengaku tidak berbicara soal pemilihan presiden (pilpres).

"Ya saya sering ketemu Bu Megawati. Sejak zaman BPIP saya bersama Bu Megawati hampir setiap saat ya. Saya kan alumni BPIP. Sering ketemu Bu Megawati," ujar Mahfud di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (11/9/2023).

"Dalam waktu belum lama ini juga bertemu itu agak lama, tapi kita enggak bicara soal pilpres lah. Karena saya tahu itu bukan domain saya. Bu Megawati lebih tahu semuanya tentang setiap orang. Jadi kita enggak bicara itu. Menghormati saja," jelasnya.

Meski demikian, Mahfud mengaku, ada sejumlah hal terkait politik yang dibahas keduanya saat bertemu. Selain itu, dibahas pula soal ideologi dan konstitusi.

Baca juga: Mahfud Akui Bertemu Megawati Belum Lama ini, Klaim Tak Bicara Pilpres

"Terakhir saya bertemu masalah mahasiswa ikatan dinas, yang dulu disekolahkan oleh Bung Karno di luar negeri terus enggak bisa pulang selama puluhan tahun itu saya update ke Bu Mega. Saya ketemu dengan orang-orang ini," ungkap Mahfud.

"Tapi kita enggak bicara pilpres karena saya menghormati Bu Megawati untuk menentukan sesuai dengan kapasitas beliau yang saya yakini sudah enggak perlu masukan-masukan dari orang luar. Sudah ada mekanisme internal-nya, maksud saya di PDI-P," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com