Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ari Junaedi
Akademisi dan konsultan komunikasi

Doktor komunikasi politik & Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama.

Menunggu "Breaking News" Ridwan Kamil

Kompas.com - 13/09/2023, 05:45 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

IBARAT permainan kocok arisan yang semakin menyisahkan sedikit perserta, guliran dadu-dadu yang keluar di setiap kocokan menjadi demikian menentukan akhir dari pemenang arisan.

Mirip dengan perhelatan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 jelang proses pendaftaran pasangan capres – cawapres pada 19 Oktober hingga 25 November 2023, “kocokan-kocokan dadu politik” kian nyaring terdengar.

Bahkan kabar terkiwari, Komisi Pemilihan Umum (KPU) berencana memajukan masa pendaftaran mulai 10 hingga 16 Oktober 2023. Draft percepatan masa pendaftaran tersebut tinggal menunggu kesepakatan antara DPR-RI Komisi II, Menteri Dalam Negeri, KPU serta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

Dari potensi munculnya pasangan capres – cawapres, hingga hari ini hanya pasangan Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar yang disokong Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) serta Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang siap untuk memulai proses pendaftaran.

Sementara bakal capres Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo, masih mencari pasangan yang paling “mengena di hati” sembari menunggu partai korban “PHP” alias pemberi harapan palsu, yakni Demokrat kemana akan melabuhkan koalisinya.

Gerindra masih menimang-nimang apakah nama Erick Thohir yang diajukan Partai Amanat Nasional (PAN), Airlangga Hartarto (Golkar), Yusril Ihza Mahendra (Partai Bulan Bintang) ataukah ada sosok lain di luar dari ke tiga nama tersebut untuk menjadi pendamping Prabowo.

Jika ingin dikerucutkan lagi, Prabowo kemungkinan mencoret nama Yusril dan Airlangga dari daftar kandidat cawapres kalau melihat elektoral keduanya begitu rendah dibanding nama Menteri BUMN Erick Thohir.

Gerindra pun juga “genit” menggunakan putri Abdurrahman Wahid, Yenny Wahid untuk mencoba “mengail” suara dari pemilih Nadhatul Ulama. Kebutuhan Prabowo dan Yenny bertemu, yakni sama-sama memiliki “kekesalan” dengan Cak Imin.

Sedangkan di kubu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Hanura dan Perindo masih menggodok sejumlah nama yang telah masuk radar amatan sebagai cawapres idol.

Ketua DPP PDIP Puan Maharani pernah menyebut ada sejumlah nama yang menjadi calon pendamping Ganjar, yakni Menko Polhukam Mahfud MD, Ridwan Kamil, Ketua Bapilu PPP yang juga Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Ketua Umum PKB Cak Imin, Mantan Panglima TNI, Andika Perkasa, Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono serta Menteri BUMN Erick Thohir.

Satu nama lagi masuk radar PDIP, yakni Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka sembari menunggu selesainya proses uji materiil Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu terkait syarat minimal capres – cawapres.

Dari perkembangan politik yang demikian cepat berubah, calon-calon pendamping Ganjar juga semakin tersaring. Nama Cak Imin, Erick Thohir, AHY, Andika serta Sandiaga semakin meredup. Justru tersisa dua nama yang semakin berkibar, yakni Mahfud MD serta Ridwan Kamil.

Jika melihat pola-pola PDIP dalam pengajuan nama pasangan capres – cawapres, “Banteng” kerap melakukan manuver maut di jelang akhir pendaftaran, yakni memasangkan nama yang selama ini justru tidak dikeluarkan.

Strategi “injury time” yang kerap digunakan PDIP dan koalisinya, kerap membuyarkan prediksi pengamat, bahkan koalisi yang lain sekalipun.

Menduetkan Jokowi dengan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Maruf Amin di Pilpres 2019, tentu tidak diantisipasi oleh Prabowo – Sandiaga Uno.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Nasional
Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Nasional
Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Nasional
Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Nasional
DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

Nasional
Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Nasional
Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Nasional
Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu hingga Mei

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu hingga Mei

Nasional
DKPP Keluhkan Anggaran Minim, Aduan Melonjak Jelang Pilkada 2024

DKPP Keluhkan Anggaran Minim, Aduan Melonjak Jelang Pilkada 2024

Nasional
Jawab Prabowo, Politikus PDI-P: Siapa yang Klaim Bung Karno Milik Satu Partai?

Jawab Prabowo, Politikus PDI-P: Siapa yang Klaim Bung Karno Milik Satu Partai?

Nasional
Pengamat Sarankan Syarat Pencalonan Gubernur Independen Dipermudah

Pengamat Sarankan Syarat Pencalonan Gubernur Independen Dipermudah

Nasional
Komnas Haji Minta Masyarakat Tak Mudah Tergiur Tawaran Haji Instan

Komnas Haji Minta Masyarakat Tak Mudah Tergiur Tawaran Haji Instan

Nasional
Libur Panjang, Korlantas Catat Peningkatan Arus Lalu Lintas

Libur Panjang, Korlantas Catat Peningkatan Arus Lalu Lintas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com