JOMBANG, KOMPAS.com - Ketua Umum (Ketum) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengatakan bahwa dirinya akan berkunjung ke kantor DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam waktu dekat.
Menurut Muhaimin, komunikasi yang PKB lakukan bersama PKS terus berjalan hingga saat ini.
Oleh karena itu, ia terus melakukan pendekatan kepada PKS supaya ikut mendukung pasangan Anies Baswedan-Cak Imin.
Hanya saja, tidak jelas kapan tanggal pasti Cak Imin akan datang ke markas PKS tersebut.
"Terus, jalan terus. Saya berupaya terus mendekati. Insya Allah, dalam waktu dekat akan berkunjung ke PKS," ujar Cak Imin saat ditemui di Pondok Pesantren Al Aqobah Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Minggu (10/9/2023).
Baca juga: Kali Kedua PKS Absen dalam Pertemuan Penting Koalisi Perubahan Usai Penetapan Duet Anies-Cak Imin
Sebagaimana diketahui, PKS tidak hadir dalam dua agenda penting Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), yakni pendeklarasian Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) pada 2 September 2023.
Kemudian, saat rapar konsolidasi pemenangan di Nasdem Tower pada 6 September 2023.
Namun, sebelumnya PKS menyatakan mereka tetap mendukung Anies Baswedan sebagai bakal capres.
Hanya saja, untuk mendukung Cak Imin sebagai bakal cawapres, PKS mengaku belum menentukan sikap. Mereka masih harus melalui proses di internal terkait penentuan bakal cawapres, yakni lewat Majelis Syuro.
Baca juga: Belum Lakukan Silaturahmi, PKB Tunggu Dukungan Resmi PKS ke Cak Imin
Bakal capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan sendiri meyakini bahwa PKS akan tetap mendukungnya.
Hal itu disampaikan menanggapi absennya PKS pada konsolidasi Partai Nasdem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Nasdem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta pada 6 September 2023.
“Insya Allah kita akan terus berjalan bersama-sama dan perjalanan kami dengan PKS ini sudah panjang sejak di Jakarta,” ujar Anies di Sekretariat Perubahan (Sekper), Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (7/9/2023).
Anies mengatakan, ketidakhadiran PKS tidak lantas menunjukkan adanya perpecahan di KPP.
Baca juga: Anies Berharap PKS Tak Keluar dari Koalisi Perubahan
Namun, ia mengungkapkan, hanya persoalan teknis. Sebab, PKS harus menjalankan lebih dulu rapat majelis syuro untuk menentukan dukungan pada Anies dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai bakal cawapres.
“Secara resmi itu harus mengikuti prosedur yang ada di internal organisasinya. Jadi AD/ART mengharuskan ada sidang majelis syuro dan itu harus ditaati. Jadi ini adalah satu proses yang biasa,” kata Anies.
Namun, mantan Gubernur DKI Jakarta ini optimistis PKS bakal tetap berlabuh di KPP setelah proses internalnya selesai.
“Hanya soal waktu saja. Sesudah prosedur itu dituntaskan maka jadi nyaman semua,” ujar Anies.
Baca juga: Tarik Ulur PKS dan Risiko Hanya Jadi Pengikut jika Gabung Koalisi Anies-Cak Imin
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.