Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Lakukan Silaturahmi, PKB Tunggu Dukungan Resmi PKS ke Cak Imin

Kompas.com - 07/09/2023, 18:36 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Cucun Ahmad Syamsurijal mengatakan, PKB baru akan bersilaturahmi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) setelah partai tersebut resmi menetapkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai bakal calon presiden (bacawapres) mendampingi Anies Baswedan pada Pemilu 2024.

Adapun PKB dan PKS tak kunjung bertemu meski sama-sama mendukung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (bacapres).

Sebelumnya, PKS telah menyatakan mendukung Anies sebagai capres. Namun, mereka belum menentukan sikap terkait deklarasi Cak Imin menjadi bakal cawapres Anies.

"Ya sampai sekarang kan kita belum ada dukungannya dari PKS ya. Jadi kalau sudah nanti dari PKS-nya ada dukungan, berarti sudah masuk dalam koalisi PKB dengan Nasdem ini kita akan silaturahmi dengan PKS," ujar Cucun saat ditemui di kantor DPP PKB, Jakarta, Kamis (7/9/2023).

"Jadi sampai sekarang kita belum (bertemu). Kalau dulu kan lagi dengan Nasdem berjalan dukungan sudah untuk Pak Anies. Dan kita dengar juga yang dirilis itu dukungannya diberikan ke Pak Anies, yang Pak Muhaimin akan menyusul," sambungnya.

Baca juga: Dilema PKS Usai Manuver Nasdem dan Deklarasi Anies-Cak Imin

Cucun menambahkan, PKB masih menunggu dukungan dari PKS kepada Cak Imin. Lalu, baru setelahnya kedua elite partai akan melakukan pertemuan. 

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Bendahara Umum PKB Bambang Susanto mengatakan, PKS saat ini masih berembuk secara internal melalui mekanisme rapat Majelis Syuro terkait dukungan untuk Cak Imin.

"Majelis syuro. Kita menunggu, itu kan urusan internal rumah tangga di PKS. PKS akan melaksanakan mekanisme internal dulu untuk melakukan, untuk menyatakan dukungan kepada pasangan Pak Anies dan Pak Muhaimin. Ya kita tunggu, kalau itu sudah dilakukan diputuskan baru kita akan silahturahmi," jelas Bambang.

Bambang mengatakan, jangan sampai PKB mendatangi PKS, tapi ternyata mekanisme penentuan cawapres yang didukung di internal mereka belum selesai.

"Jadi kita tunggu bagaimana mekanisme yang tadi disampaikan sudah selesai, baru kita akan silahturahmi. Jangan dibalik ya, kita ke sana nanti mekanisme internalnya masih belum clear," imbuhnya.

PKS dinilai dilema

PKS dinilai sedang bingung buat menentukan langkah apakah tetap mendukung bakal capres Anies Baswedan yang berpasangan dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin), atau memilih membentuk poros koalisi baru.

"Bisa dikatakan saat ini PKS tengah menghadapi dilema antara tetap mendukung Anies Bawedan atau berpindah koalisi," kata peneliti Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro dalam pernyataannya, seperti dikutip pada Kamis (7/9/2023).

Bawono menilai, saat ini PKS kemungkinan tengah melakukan konsolidasi internal terkait deklarasi Anies Baswedan-Cak Imin.

Baca juga: Posisi PKS Terancam Diremehkan Jika Tak Tegas soal Anies-Cak Imin

Sebelumnya diberitakan, PKS tidak hadir dalam deklarasi Anies-Muhaimin di Hotel Majapahit (dahulu Hotel Yamato), Surabaya, Jawa Timur, Sabtu, 2 September 2023.

Pada saat itu, Ketua DPP PKS Al Muzammil Yusuf menilai, KPP tidak akan mengalami guncangan jika PKB bergabung dengan cara yang lebih halus.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 31 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pertimbangan Hakim Tipikor Kabulkan Eksepsi Gazalba Dinilai Mengada-ada

Pertimbangan Hakim Tipikor Kabulkan Eksepsi Gazalba Dinilai Mengada-ada

Nasional
Ceritakan Operasi Ambil Alih Saham Freeport, Jokowi: Sebentar Lagi 61 Persen

Ceritakan Operasi Ambil Alih Saham Freeport, Jokowi: Sebentar Lagi 61 Persen

Nasional
109.898 Jemaah Calon Haji RI Sudah Tiba di Saudi, 17 Orang Wafat

109.898 Jemaah Calon Haji RI Sudah Tiba di Saudi, 17 Orang Wafat

Nasional
Gaji Karyawan Dipotong untuk Tapera, Jokowi: Semua Sudah Dihitung...

Gaji Karyawan Dipotong untuk Tapera, Jokowi: Semua Sudah Dihitung...

Nasional
Jokowi Bakal Lihat Kemampuan Fiskal untuk Evaluasi Harga BBM pada Juni

Jokowi Bakal Lihat Kemampuan Fiskal untuk Evaluasi Harga BBM pada Juni

Nasional
Kemenag Rilis Aplikasi Kawal Haji, Sarana Berbagi Informasi Jemaah

Kemenag Rilis Aplikasi Kawal Haji, Sarana Berbagi Informasi Jemaah

Nasional
Rakernas PDI-P Banyak Kritik Pemerintah, Jokowi: Itu Internal Partai, Saya Tak Akan Komentar

Rakernas PDI-P Banyak Kritik Pemerintah, Jokowi: Itu Internal Partai, Saya Tak Akan Komentar

Nasional
Kemenag Imbau Jemaah Haji Jaga Pakaian, Perilaku, dan Patuhi Aturan Lokal Saudi

Kemenag Imbau Jemaah Haji Jaga Pakaian, Perilaku, dan Patuhi Aturan Lokal Saudi

Nasional
Polemik RUU Penyiaran, Komisi I DPR Minta Pemerintah Pertimbangkan Masukan Rakyat

Polemik RUU Penyiaran, Komisi I DPR Minta Pemerintah Pertimbangkan Masukan Rakyat

Nasional
Jadi Tuan Rumah Pertemuan Organisasi Petroleum ASEAN, Pertamina Dorong Kolaborasi untuk Ketahanan Energi

Jadi Tuan Rumah Pertemuan Organisasi Petroleum ASEAN, Pertamina Dorong Kolaborasi untuk Ketahanan Energi

Nasional
Di Hadapan Jokowi, Kapolri Pilih Umbar Senyum Saat Ditanya Dugaan Penguntitan Jampidsus

Di Hadapan Jokowi, Kapolri Pilih Umbar Senyum Saat Ditanya Dugaan Penguntitan Jampidsus

Nasional
Penerapan SPBE Setjen DPR Diakui, Sekjen Indra: DPR Sudah di Jalur Benar

Penerapan SPBE Setjen DPR Diakui, Sekjen Indra: DPR Sudah di Jalur Benar

Nasional
Soal Dugaan Jampidsus Dibuntuti Densus 88, Komisi III DPR Minta Kejagung dan Polri Duduk Bersama

Soal Dugaan Jampidsus Dibuntuti Densus 88, Komisi III DPR Minta Kejagung dan Polri Duduk Bersama

Nasional
Ketum PBNU Minta GP Ansor Belajar dari Jokowi

Ketum PBNU Minta GP Ansor Belajar dari Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com