Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKB Tak Mau Anies-Cak Imin Cuma Bikin Geger Publik, tapi Juga Menang Pilpres

Kompas.com - 09/09/2023, 06:15 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

DEMAK, KOMPAS.com - Wakil Sekretaris Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Maman Imanulhaq mengatakan pihaknya tidak ingin pasangan capres-cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) cuma membuat geger publik saja.

Akan tetapi, pasangan Anies-Cak Imin ini harus memenangkan kontestasi Pilpres 2024.

"Kita tidak ingin Anies-Muhaimin hanya sekadar bikin geger seketika, tapi setelah itu tidak memberikan apapun. Target kita justru adalah berkompetisi di pemilu, tapi kita menang di Pilpres 2024," ujar Maman saat ditemui di makam Sunan Kalijaga, Demak, Jawa Tengah, Jumat (8/9/2023) malam.

Maman menjelaskan, mereka akan memberikan pemahaman kepada masyarakat, khususnya kiai-kiai, yang kaget dengan keputusan memasangkan Cak Imin dengan Anies.

Baca juga: Sindir Cak Imin, Ketum PPP: Keberpihakan NU Tentu ke Anak Pertama, Adiknya Sabar Dulu

Dia menegaskan pengurus PKB terus bersilaturahmi ke kiai-kiai demi memberi pemahaman mengenai pasangan Anies-Cak Imin.

"Kita butuh agak lama untuk langsung bersilaturahmi dengan kiai-kiai. Karena kiai-kiai tidak mungkin hanya baca di (media) online, ini anak-anak muda tuh ngapain gitu sampai mengawinkan Anies-Muhaimin," tuturnya.

Maman memahami keputusan memasangkan Anies dengan Cak Imin betul-betul mengagetkan semua pihak, termasuk PKB sendiri.

Maka dari itu, kata Maman, kekagetan itu perlu juga diatasi dengan memberikan pemahaman dan pengertian kepada masyarakat.

"Kita akan jelaskan, dan biasanya para kiai itu akan paham ketika kita silaturahim," imbuh Maman.

Baca juga: Nasdem Yakin PKS Tak Akan Keluar dari Koalisi Usung Anies-Cak Imin

Sebagai informasi, pasangan Anies-Cak Imin telah dideklarasikan oleh Nasdem dan PKB.

Keputusan Anies memilih Cak Imin sebagai cawapres membuat Demokrat terkejut.

Demokrat bahkan menuding Anies telah mengkhianati mereka. Alhasil, Demokrat pun mencabut dukungan untuk Anies dan keluar dari Koalisi Perubahan.

Kini, Nasdem dan PKB tengah mencoba mengajak Demokrat bergabung kembali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

PPP Disebut Tak Bisa Lolos Parlemen, Mardiono: Ketua KPU Bukan Pengganti Tuhan

PPP Disebut Tak Bisa Lolos Parlemen, Mardiono: Ketua KPU Bukan Pengganti Tuhan

Nasional
Soal Dapat Jatah 4 Kursi Menteri, Ketum PAN: Hak Prerogatif Prabowo

Soal Dapat Jatah 4 Kursi Menteri, Ketum PAN: Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Galang Dukungan di Forum Parlemen WWF Ke-10, DPR Minta Israel Jangan Jadikan Air Sebagai Senjata Konflik

Galang Dukungan di Forum Parlemen WWF Ke-10, DPR Minta Israel Jangan Jadikan Air Sebagai Senjata Konflik

Nasional
Alasan PDI-P Tak Undang Jokowi Saat Rakernas: Yang Diundang yang Punya Spirit Demokrasi Hukum

Alasan PDI-P Tak Undang Jokowi Saat Rakernas: Yang Diundang yang Punya Spirit Demokrasi Hukum

Nasional
Waketum Golkar Kaget Bobby Gabung Gerindra, Ungkit Jadi Parpol Pertama yang Mau Usung di Pilkada

Waketum Golkar Kaget Bobby Gabung Gerindra, Ungkit Jadi Parpol Pertama yang Mau Usung di Pilkada

Nasional
Pj Ketum PBB Sebut Yusril Cocok Jadi Menko Polhukam di Kabinet Prabowo

Pj Ketum PBB Sebut Yusril Cocok Jadi Menko Polhukam di Kabinet Prabowo

Nasional
Penerbangan Haji Bermasalah, Kemenag Sebut Manajemen Garuda Indonesia Gagal

Penerbangan Haji Bermasalah, Kemenag Sebut Manajemen Garuda Indonesia Gagal

Nasional
DKPP Didesak Pecat Ketua KPU dengan Tidak Hormat

DKPP Didesak Pecat Ketua KPU dengan Tidak Hormat

Nasional
JK Nilai Negara Harus Punya Rencana Jangka Panjang sebagai Bentuk Kontrol Kekuasaan

JK Nilai Negara Harus Punya Rencana Jangka Panjang sebagai Bentuk Kontrol Kekuasaan

Nasional
JK Respons Jokowi yang Tak Diundang Rakernas: Kan Bukan Lagi Keluarga PDI-P

JK Respons Jokowi yang Tak Diundang Rakernas: Kan Bukan Lagi Keluarga PDI-P

Nasional
Istri hingga Cucu SYL Bakal Jadi Saksi di Persidangan Pekan Depan

Istri hingga Cucu SYL Bakal Jadi Saksi di Persidangan Pekan Depan

Nasional
KPK Akan Hadirkan Sahroni jadi Saksi Sidang SYL Pekan Depan

KPK Akan Hadirkan Sahroni jadi Saksi Sidang SYL Pekan Depan

Nasional
Projo Sarankan Jokowi Gabung Parpol yang Nasionalis Merakyat

Projo Sarankan Jokowi Gabung Parpol yang Nasionalis Merakyat

Nasional
Soal Potensi PAN Usung Anies di Jakarta, Zulhas: Kami kan Koalisi Indonesia Maju

Soal Potensi PAN Usung Anies di Jakarta, Zulhas: Kami kan Koalisi Indonesia Maju

Nasional
Sukanti 25 Tahun Kerja di Malaysia Demi Hajikan Ayah yang Tunanetra

Sukanti 25 Tahun Kerja di Malaysia Demi Hajikan Ayah yang Tunanetra

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com