Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPP Terbuka Demokrat Gabung Poros Ganjar, Mardiono Sebut SBY-Megawati Akur

Kompas.com - 08/09/2023, 13:28 WIB
Singgih Wiryono,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Mardiono memastikan partainya terbuka jika Partai Demokrat hendak merapat ke poros partai politik yang mengusung bakal calon presiden (capres) PDI-P Ganjar Pranowo.

Menurutnya, Demokrat yang memiliki pengalaman banyak di dalam dan luar pemerintahan bisa menjadi kekuatan dalam koalisi pendukung Ganjar.

"Saya rasa itu bagus sekali kalau seandainya demokrat itu bergabung bersama dengan PDI-P, kemudian PPP, Hanura. Di mana Demokrat juga sudah memiliki pengalaman di pemerintahan," kata Mardiono dalam program Gaspol di Kompas.com yang ditayangkan di kanal YouTube Kompas.com pada Rabu (6/9/2023) malam.

"Kemudian, kemarin Demokrat juga sudah memiliki pengalaman di luar pemerintahan. Sehingga, dua-duanya itu bisa melengkapi," ujarnya melanjutkan.

Baca juga: Sandiaga Akui Sudah Ada Pembicaraan di Bappilu PPP soal Peluang Demokrat Usung Ganjar

Sementara itu, terkait isu jarak antara Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dengan Ketua Umum Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dinilai bisa diatasi.

Mardiono mengatakan, jarak antara kedua elite politik itu bisa diatasi dengan cara komunikasi intens yang dilakukan oleh kedua partai.

"Kalau, menurut saya sih akur ya. Karena selama ini kan sebenarnya tidak ada masalah ya, mungkin hanya komunikasi saja yang membuat jarak kali ya," kata Mardiono.

Terlebih saat ini, kata Mardiono, Puan Maharani dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) telah menjalin komunikasi lebih baik. Masing-masing adalah penerus Megawati dan SBY.

"Ke depan saya pikir tidak ada masalah. Gimana Bu Puan Maharani sebagai Waketum (PDI-P) sudah membuka komunikasi dengan mas AHY, kemudian juga dilanjutkan lagi," ujarnya.

Baca juga: Tak Masalah Demokrat Gabung Dukung Ganjar, PPP: Komunikasi Sudah di Tingkat Fraksi dan DPP

Sebagaimana diketahui, Ketua DPP PDI-P Puan Maharani sudah melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Partai Demokrat, AHY di Plataran Hutan Kota, Senayan pada 18 Juni 2023.

Saat memberikan pernyataan pada awak media, keduanya sepakat bahwa Pemilu 2024 harus berlangsung damai.

Ketika itu, Partai Demokrat sudah tergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang mengusung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (capres).

Kini, Demokrat diketahui tengah mencari koalisi baru setelah resmi menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan pada 2 September 2023.

Baca juga: Soal Demokrat Bakal Gabung Dukung Ganjar, PPP: Kalau Terjadi, Akan Tambah Energi Positif

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Nasional
Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Nasional
Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Nasional
Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Nasional
Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Nasional
Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Nasional
Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Nasional
Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Nasional
Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Nasional
Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Nasional
Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Nasional
Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

Nasional
Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com