Menurutnya, Demokrat yang memiliki pengalaman banyak di dalam dan luar pemerintahan bisa menjadi kekuatan dalam koalisi pendukung Ganjar.
"Saya rasa itu bagus sekali kalau seandainya demokrat itu bergabung bersama dengan PDI-P, kemudian PPP, Hanura. Di mana Demokrat juga sudah memiliki pengalaman di pemerintahan," kata Mardiono dalam program Gaspol di Kompas.com yang ditayangkan di kanal YouTube Kompas.com pada Rabu (6/9/2023) malam.
"Kemudian, kemarin Demokrat juga sudah memiliki pengalaman di luar pemerintahan. Sehingga, dua-duanya itu bisa melengkapi," ujarnya melanjutkan.
Sementara itu, terkait isu jarak antara Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dengan Ketua Umum Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dinilai bisa diatasi.
Mardiono mengatakan, jarak antara kedua elite politik itu bisa diatasi dengan cara komunikasi intens yang dilakukan oleh kedua partai.
"Kalau, menurut saya sih akur ya. Karena selama ini kan sebenarnya tidak ada masalah ya, mungkin hanya komunikasi saja yang membuat jarak kali ya," kata Mardiono.
Terlebih saat ini, kata Mardiono, Puan Maharani dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) telah menjalin komunikasi lebih baik. Masing-masing adalah penerus Megawati dan SBY.
"Ke depan saya pikir tidak ada masalah. Gimana Bu Puan Maharani sebagai Waketum (PDI-P) sudah membuka komunikasi dengan mas AHY, kemudian juga dilanjutkan lagi," ujarnya.
Saat memberikan pernyataan pada awak media, keduanya sepakat bahwa Pemilu 2024 harus berlangsung damai.
Ketika itu, Partai Demokrat sudah tergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang mengusung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (capres).
Kini, Demokrat diketahui tengah mencari koalisi baru setelah resmi menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan pada 2 September 2023.
https://nasional.kompas.com/read/2023/09/08/13284231/ppp-terbuka-demokrat-gabung-poros-ganjar-mardiono-sebut-sby-megawati-akur