Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jannus TH Siahaan
Doktor Sosiologi

Doktor Sosiologi dari Universitas Padjadjaran. Pengamat sosial dan kebijakan publik. Peneliti di Indonesian Initiative for Sustainable Mining (IISM). Pernah berprofesi sebagai Wartawan dan bekerja di industri pertambangan.

Anies-Muhaimin: Debut Dua "Mantan Gebetan" Prabowo yang Berjodoh karena Kegalauan

Kompas.com - 07/09/2023, 08:22 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Untung bagi Anies. AHY, yang hari ini berstatus sebagai "mantan gebetan" setelah gagal didaulat menjadi bakal calon wakil presiden untuk pemilihan tahun 2024 nanti oleh Anies, muncul dengan kekuatan alternatif yang membuat Pilkada DKI Jakarta akhirnya dihelat dua putaran.

AHY dan kekuatan politik yang berhasil digalang oleh Partai Demokrat membuat perhatian politik pendukung Ahok terpecah.

Bahkan bukan hanya terpecah, tapi teralihkan hampir sepenuhnya kepada kekuatan politik pendukung AHY, terutama setelah munculnya gerakan 212 di mana SBY dikabarkan banyak pengamat juga ikut berperan di belakangnya.

Ahok dan kekuasaan Istana yang membayangi perjuangan politiknya untuk menjadi DKI 1 ternyata salah fokus.

Gembar-gembor AHY yang dilingkupi gerakan 212 ternyata tak sebesar aslinya alias tidak mampu meraih angka lebih dari 20 persen. Mau tak mau membuat pasangan Anies-Sandi terbawa ikut ke putaran kedua.

Sebagaimana diprediksi oleh banyak pihak, Anies-Sandi akan melenggang ke singgasana DKI Satu, karena suara dari pemilih AHY nyaris tidak mungkin beralih ke Ahok, tapi akan berlabuh kepada Anies-Sandi.

Ujung cerita Pilkada DKI Jakarta memang terbukti sebagaimana berbagai prediksi. Anies akhirnya menjadi Gubernur DKI Jakarta, yang kantornya tak jauh dari Istana Negara.

Hasrat Anies untuk membuktikan dirinya kepada Jokowi mencapai puncaknya di saat pandemik datang.

Sepengetahuan saya, semua langkah yang diambil Anies Baswedan sebagai Gubernur di awal masa pandemi adalah langkah yang diambil oleh Gubernur Andrew Cuomo di New York, yang kerap bertentangan atau mendahului kebijakan Presiden Donald Trump.

Pun Anies juga sama. Ia terus berusaha mendahului wacana-wacana pandemi Presiden Jokowi.

Saat awal pandemi, saya melihat betapa miripnya Anies Baswedan dengan Andrew Cuomo, baik dalam kebijakan maupun dalam konstelasi persaingan politik New York dan Gedung Putih.

Nahas bagi Andrew Cuomo, ia harus mundur dari posisi Gubernur New York hanya karena kasus pelecehan seksual, sehingga namanya yang sempat masuk nominasi calon presiden dari Partai Demokrat, hilang seketika.

Posisi Anies semakin mapan di DKI Jakarta setelah ia memilih sosok yang akan mengisi posisi wakil Gubernur yang ditinggalkan oleh Sandiaga Uno, sosok yang juga berasal dari Partai Gerindra.

Otomatis segala tindak tanduk politik dan kebijakan Anies sebagai gubernur didukung penuh oleh dua partai oposisi kala itu, yakni Partai Gerindra dan PKS.

Bahkan sempat diisukan sebelumnya bahwa Anies sangat berpotensi menjadi calon pendamping Prabowo di laga Piplres 2024. Namun situasi tersebut berubah total menjelang akhir masa jabatan Anies sebagai gubernur.

Nama Anies makin identik dengan bakal calon presiden, layaknya Ganjar Pranowo, ketimbang sebagai bakal calon wakil presiden untuk Prabowo.

Tak pelak, dinamika politik mulai menerpa hubungan Anies dan Prabowo serta Partai Gerindra. Apalagi, setelah Pilpres 2019, Partai Gerindra sudah tidak lagi sebagai partai oposisi.

Jokowi akhirnya mendaulat mantan lawan tandingnya sebagai "gebetan baru", layaknya posisi Anies rentang waktu 2013-2016.

Hubungan Anies dengan Prabowo mulai merenggang. Dan akhirnya benar-benar pecah setelah Anies dinobatkan secara resmi oleh Partai Nasdem sebagai calon presiden resmi partai beberapa waktu sebelum masa jabatan Anies sebagai gubernur DKI Jakarta berakhir.

Anies, layaknya Jokowi tahun 2014, dicap sebagai "pengkhianat" alias mengingkari jasa Prabowo Subianto yang telah menyokongnya untuk maju di Pilkada DKI Jakarta.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Klaim Kenaikan Harga Beras RI Lebih Rendah dari Negara Lain

Jokowi Klaim Kenaikan Harga Beras RI Lebih Rendah dari Negara Lain

Nasional
Layani Jemaah Haji, KKHI Madinah Siapkan UGD dan 10 Ambulans

Layani Jemaah Haji, KKHI Madinah Siapkan UGD dan 10 Ambulans

Nasional
Saksi Sebut Kumpulkan Uang Rp 600 juta dari Sisa Anggaran Rapat untuk SYL Kunjungan ke Brasil

Saksi Sebut Kumpulkan Uang Rp 600 juta dari Sisa Anggaran Rapat untuk SYL Kunjungan ke Brasil

Nasional
Soal Posisi Jampidum Baru, Kejagung: Sudah Ditunjuk Pelaksana Tugas

Soal Posisi Jampidum Baru, Kejagung: Sudah Ditunjuk Pelaksana Tugas

Nasional
KPK Diusulkan Tidak Rekrut Penyidik dari Instansi Lain, Kejagung Tak Masalah

KPK Diusulkan Tidak Rekrut Penyidik dari Instansi Lain, Kejagung Tak Masalah

Nasional
Jokowi Tekankan Pentingnya Alat Kesehatan Modern di RS dan Puskesmas

Jokowi Tekankan Pentingnya Alat Kesehatan Modern di RS dan Puskesmas

Nasional
100.000-an Jemaah Umrah Belum Kembali, Beberapa Diduga Akan Berhaji Tanpa Visa Resmi

100.000-an Jemaah Umrah Belum Kembali, Beberapa Diduga Akan Berhaji Tanpa Visa Resmi

Nasional
KPU Bantah Lebih dari 16.000 Suara PPP Hilang di Sumut

KPU Bantah Lebih dari 16.000 Suara PPP Hilang di Sumut

Nasional
Tata Kelola Makan Siang Gratis

Tata Kelola Makan Siang Gratis

Nasional
Sandiaga Sebut Pungli di Masjid Istiqlal Segera Ditindak, Disiapkan untuk Kunjungan Paus Fransiskus

Sandiaga Sebut Pungli di Masjid Istiqlal Segera Ditindak, Disiapkan untuk Kunjungan Paus Fransiskus

Nasional
Pakar Ingatkan Jokowi, Pimpinan KPK Tidak Harus dari Kejaksaan dan Polri

Pakar Ingatkan Jokowi, Pimpinan KPK Tidak Harus dari Kejaksaan dan Polri

Nasional
Kritik Haji Ilegal, PBNU: Merampas Hak Kenyamanan Jemaah

Kritik Haji Ilegal, PBNU: Merampas Hak Kenyamanan Jemaah

Nasional
Jokowi Puji Pelayanan Kesehatan di RSUD Baharuddin Kabupaten Muna

Jokowi Puji Pelayanan Kesehatan di RSUD Baharuddin Kabupaten Muna

Nasional
KPK Siap Hadapi Gugatan Praperadilan Gus Muhdlor Senin Hari Ini

KPK Siap Hadapi Gugatan Praperadilan Gus Muhdlor Senin Hari Ini

Nasional
Jasa Raharja Santuni Semua Korban Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang  

Jasa Raharja Santuni Semua Korban Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang  

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com