JAKARTA, KOMPAS.com - Sosok bakal calon presiden (capres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan, belum punya cukup pamor di mata warga Nahdlatul Ulama (NU).
Untuk itu, dengan menggandeng Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai bakal cawapres, disinyalir sebagai upaya menutupi kelemahan elektoral.
Elektabilitas Anies di kalangan pemilih NU masih di bawah dibandingkan dengan tingkat elektoral dua pesaingnya, yakni bakal capres PDI Perjuangan Ganjar Pranowo, dan bakal capres Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Sejalan dengan itu, elektabilitas Anies masih lebih rendah di Jawa Timur. Seperti diketahui, Jawa Timur menjadi wilayah dengan sebaran mayoritas warga NU.
Sementara, di wilayah yang sama, elektabilitas Ganjar paling tinggi, disusul oleh Prabowo.
Baca juga: Survei Litbang “Kompas”: Pamor Anies di Kalangan NU Jauh di Bawah Ganjar dan Prabowo
Rendahnya suara Anies di kalangan NU dan pemilih Jawa Timur ini disinyalir menjadi alasan dipilihnya Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Sebab, suara PKB banyak disumbang oleh kalangan NU, utamanya di Jawa Timur.
Temuan ini terekam dalam survei terbaru Litbang Kompas yang digelar pada 27 Juli-7 Agustus 2023. Survei melibatkan 1.364 responden di 38 provinsi di Indonesia.
Dengan metode wawancara tatap muka, survei ini mencatatkan margin of error sebesar +/- 2,65 persen. Survei sepenuhnya dibiayai oleh Harian Kompas.
Berikut ini hasil lengkap survei Litbang Kompas mengenai suara tiga bakal capres dan elektabilitas partai politik di kalangan NU dan pemilih Jawa Timur.
Baca juga: Suara Anies di Jateng dan Jatim Lemah, Nasdem Minta PKB Mobilisasi Nahdliyin
Di kalangan pemilih umum, elektabilitas Ganjar dan Prabowo bersaing ketat. Sementara, tingkat keterpilihan Anies jauh di belakang. Perinciannya sebagai berikut:
Total responden umum
Gambaran elektabilitas tersebut juga hampir sama dengan peta elektoral ketiga bakal capres di kalangan responden NU secara nasional, yaitu:
Responden NU nasional
Sementara, di kalangan warga NU di Jawa Timur, kesenjangan elektabilitas ketiga bakal capres membesar. Ganjar semakin memimpin, sedangkan suara Anies kian kecil.