Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Litbang “Kompas”: Pamor Anies di Kalangan NU Jauh di Bawah Ganjar dan Prabowo

Kompas.com - 06/09/2023, 12:37 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Elektabilitas bakal calon presiden (capres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan, di kalangan pemilih berlatar belakang Nahdlatul Ulama (NU) masih kalah dibandingkan dengan bakal capres PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo, dan bakal capres Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Ini terekam dalam survei Litbang Kompas yang dipublikasikan pada 21 Agustus 2023.

Menurut survei ini, elektabilitas Ganjar di kalangan responden NU menjadi yang tertinggi, yakni 25,6 persen. Angka tersebut bersaing ketat dengan Prabowo yang mengantongi 25 persen suara pemilih NU.

Sementara, tingkat keterpilihan Anies di kalangan NU masih jauh tertinggal, yakni 12,8 persen.

Baca juga: Jejak Elektabilitas Cak Imin, Ketum PKB yang Akhirnya Dipilih Jadi Cawapres Anies

Pemilih kalangan NU sendiri banyak tersebar di Jawa Timur. Di wilayah ini, lagi-lagi, mayoritas warga NU memberikan dukungan buat Ganjar.

Sebanyak 37,1 persen responden NU di Jawa Timur mengaku bakal memilih Ganjar pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2024. Lalu, 20,8 persen memilih Prabowo.

Sementara, hanya 7,5 persen responden NU di Jawa Timur yang mengaku mendukung Anies.

Temuan tersebut sejalan dengan minimnya suara Anies di kalangan pemilih di Jawa Timur secara umum. Di kelompok ini, Anies mengantongi 10,3 persen dukungan.

Sementara, Ganjar mendulang 33,5 persen suara dan Prabowo mendapat 21,2 persen dukungan dari pemilih di Jawa Timur.

Baca juga: Suara Anies di Jateng dan Jatim Lemah, Nasdem Minta PKB Mobilisasi Nahdliyin

Memang, survei yang sama memperlihatkan, elektabilitas Ganjar paling unggul dibandingkan dua pesaingnya. Secara umum, mantan Gubernur Jawa Tengah itu mencatatkan elektabilitas 24,9 persen.

Angka elektoral Ganjar bersaing ketat dengan Prabowo yang tingkat keterpilihannya mencapai 24 persen.

Sementara, Anies mengekor di urutan terakhir dengan angka elektabilitas separuh di bawah Ganjar dan Prabowo, yaitu 12,7 persen.

Minimnya suara Anies di kalangan NU dan pemilih Jawa Timur tersebut disinyalir sebagai alasan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menunjuk Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar sebagai bakal cawapres. Sebab, suara PKB mayoritas datang dari kalangan NU, utamanya di Jawa Timur.

Adapun survei Litbang Kompas ini digelar pada 27 Juli-7 Agustus 2023. Survei melibatkan 1.364 responden di 38 provinsi di Indonesia.

Dengan metode wawancara tatap muka, survei ini mencatatkan margin of error sebesar +/- 2,65 persen. Survei sepenuhnya dibiayai oleh Harian Kompas.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Nasional
Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Nasional
Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Nasional
Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Nasional
Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Nasional
Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Nasional
Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Nasional
DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

Nasional
Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Nasional
Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Nasional
Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu hingga Mei

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu hingga Mei

Nasional
DKPP Keluhkan Anggaran Minim, Aduan Melonjak Jelang Pilkada 2024

DKPP Keluhkan Anggaran Minim, Aduan Melonjak Jelang Pilkada 2024

Nasional
Jawab Prabowo, Politikus PDI-P: Siapa yang Klaim Bung Karno Milik Satu Partai?

Jawab Prabowo, Politikus PDI-P: Siapa yang Klaim Bung Karno Milik Satu Partai?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com