Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Peluang Demokrat Gabung Usung Ganjar, Ketum Hanura: Segera Saja

Kompas.com - 05/09/2023, 05:52 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang atau OSO menilai bukan tidak mungkin Partai Demokrat bergabung dengan koalisi partai politik (parpol) pengusung Ganjar Pranowo, yakni PDI-P, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Perindo, dan Hanura.

Seperti diketahui, belakangan PDI-P dikabarkan terbuka kepada Demokrat yang tengah mencari koalisi atau kerja sama politik baru untuk Pemilu 2024 setelah mencabut dukungan untuk bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan.

Sebagai sesama rekan untuk Pemilu 2024, Hanura mengaku tidak masalah jika akhirnya Demokrat ikut bergabung mengusung Ganjar.

"Ya itu sih mungkin-mungkin saja semuanya (Demokrat bergabung). Semua ini kan masih mungkin, ya kan," kata OSO ditemui di Kantor DPP PDI-P, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Senin (4/9/2023).

Baca juga: AHY Nyatakan Demokrat Sudah Move On dan Siap Lirik Koalisi Lain

Ia lantas berharap agar Demokrat segera menyatakan sikap jika sudah memutuskan untuk merapat ke poros PDI-P, PPP, Perindo, dan Hanura.

"Saya enggak bisa berandai-andai dengan partai lain ya. Tapi, kalau mau bergabung ya segera aja, enggak apa," ujar OSO.

Menurutnya, jika sudah memutuskan sikap, Demokrat bisa langsung hadir ke Kantor DPP PDI-P atau bertemu partai politik pengusung Ganjar lainnya.

Sebab, ia tidak ingin deklarasi atau dukungan itu hanya tersampaikan melalui sambungan telepon.

"Kalau datang dengan sikap seperti teman-teman saya ini, ketua ketua partai ini, ini punya sikap begitu. Jadi yang punya sikap itulah nanti yang dinilai oleh rakyat," kata OSO.

Baca juga: Respons Keinginan Demokrat Pertemukan SBY-Megawati, PDI-P: Semua Bertahap

Sebagaimana diketahui, PDI-P berkali-kali menyatakan tak menutup pintu koalisi buat Partai Demokrat.

Ketua DPP PDI-P Puan Maharani mengatakan, partainya terus menjalin komunikasi dengan semua partai politik terkait Pemilu Presiden (Pilpres) 2024, tak terkecuali Demokrat.

“(Komunikasi dengan Demokrat) masih terjalin dan terus terjalin. Tentu saja setelah ini kita mungkin akan melakukan silaturahmi untuk menjajaki kemungkinan-kemungkinan yang ada,“ kata Puan di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (3/9/2023), dikutip dari Kompas.id.

Diketahui, komunikasi antara Demokrat dan PDI-P diketahui telah terjadi saat Puan Maharani bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada 18 Juni 2023.

Bahkan, nama AHY masuk dalam lima besar kandidat bakal cawapres Ganjar.

Sementara itu, Partai Demokrat telah resmi mencabut dukungan untuk Anies Baswedan dan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan.

Terbaru, AHY mengatakan, Demokrat sudah move on dan siap melirik koalisi lain untuk Pemilu 2024.

Baca juga: Demokrat Bakal Tentukan Sikap soal Koalisi Beberapa Pekan ke Depan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Ahli Sebut Keawetan dan Usia Tol MBZ Berkurang karena Spesifikasi Material Diubah

Ahli Sebut Keawetan dan Usia Tol MBZ Berkurang karena Spesifikasi Material Diubah

Nasional
PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

Nasional
PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

Nasional
Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal

Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal

Nasional
Kisah Runiti Tegar Berhaji meski Suami Meninggal di Embarkasi

Kisah Runiti Tegar Berhaji meski Suami Meninggal di Embarkasi

Nasional
Jokowi Mengaku Tak Bahas Rencana Pertemuan dengan Megawati Saat Bertemu Puan di Bali

Jokowi Mengaku Tak Bahas Rencana Pertemuan dengan Megawati Saat Bertemu Puan di Bali

Nasional
Soal Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Menkes Sebut WHO Sudah Ingatkan Risikonya

Soal Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Menkes Sebut WHO Sudah Ingatkan Risikonya

Nasional
Kemendikbud Akan Turun Periksa Kenaikan UKT, Komisi X DPR: Semoga Bisa Jawab Kegelisahan Mahasiswa

Kemendikbud Akan Turun Periksa Kenaikan UKT, Komisi X DPR: Semoga Bisa Jawab Kegelisahan Mahasiswa

Nasional
TII Serahkan Petisi Pansel KPK, Presiden Jokowi Didesak Pilih Sosok Berintegritas

TII Serahkan Petisi Pansel KPK, Presiden Jokowi Didesak Pilih Sosok Berintegritas

Nasional
Dilaporkan Nurul Ghufron ke Polisi, Ketua Dewas KPK: Ini Tidak Mengenakkan

Dilaporkan Nurul Ghufron ke Polisi, Ketua Dewas KPK: Ini Tidak Mengenakkan

Nasional
Tak Takut Dilaporkan ke Bareskrim, Dewas KPK: Orang Sudah Tua, Mau Diapain Lagi Sih?

Tak Takut Dilaporkan ke Bareskrim, Dewas KPK: Orang Sudah Tua, Mau Diapain Lagi Sih?

Nasional
Kemendikbud Kini Sebut Pendidikan Tinggi Penting, Janji Buka Akses Luas untuk Publik

Kemendikbud Kini Sebut Pendidikan Tinggi Penting, Janji Buka Akses Luas untuk Publik

Nasional
26 Tahun Reformasi, Aktivis 98 Pajang Nisan Peristiwa dan Nama Korban Pelanggaran HAM

26 Tahun Reformasi, Aktivis 98 Pajang Nisan Peristiwa dan Nama Korban Pelanggaran HAM

Nasional
Permohonan Dinilai Kabur, MK Tak Dapat Terima Gugatan Gerindra Terkait Dapil Jabar 9

Permohonan Dinilai Kabur, MK Tak Dapat Terima Gugatan Gerindra Terkait Dapil Jabar 9

Nasional
Dewas KPK Heran Dilaporkan Ghufron ke Bareskrim Polri

Dewas KPK Heran Dilaporkan Ghufron ke Bareskrim Polri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com