JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengeklaim banyak kiai hingga masyayikh atau syeh yang mem-back up Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Wakil Sekretaris Jenderal PKB Syaiful Huda menyebutkan, dukungan dari para kiai hingga syekh yang mengalir kepada Cak Imin merupakan hal wajar.
Sebab, Cak Imin merupakan cucu dari salah satu pendiri Nahdlatul Ulama, Kiai Bisri Syansuri.
"Banyak kiai, pondok pesantren, masyayikh, Gus-Gus sepenuhnya mem-back up Gus Imin itu, iya. Dan itu wajar karena Gus Imin cucu dari pendiri NU," kata Syaiful dalam program Sapa Indonesia Pagi di Kompas TV, Senin (4/9/2023).
Baca juga: AHY Beri Ucapan Selamat Anies-Cak Imin: Kita Harus Move On
Syaiful juga merespons pernyataan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya yang membantah pasangan bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden Anies Baswedan dan Cak Imin mendapat restu dari kiai NU.
Syaiful menegaskan, pihaknya menghormati dan mentaati pernyataan Gus Yahya.
Pihaknya menyadari bahwa PBNU pada dasarnya merupakan organisasi yang tidak boleh terlibat dalam politik.
"Sikap itu pula yang diambil Kiai Said, Hasyim Muzadi. Semua periodeisasi PBNU setiap menghadapi Pilpres sikapnya tegas, bukan suatu yang baru," tegas Syaiful.
Baca juga: KPK Kemungkinan Panggil Cak Imin Terkait Kasus Korupsi di Kemenaker 2012
Syaiful juga menegaskan bahwa dalam deklarasi pasangan Anies dan Cak Imin di Surabaya, Jawa Timur, sama sekali tidak menyeret dukungan dari PBNU.
"PKB dalam deklarasi kemarin di Surabaya sama sekali tidak menyebut dapat dukungan dari PBNU," imbuh dia.
Sebelumnya, DPP PKB mengeklaim mendapat restu kelompok kiai dari NU untuk menggandengkan Anies dan Cak Imin pada Pilpres 2024.
"Sejak tiga hari lalu, kami sudah sowan ke sejumlah kiai dan ulama NU. Hasilnya mereka setuju dan 'Budal Gus'," kata Sekjen PKB Hasanudin Wahid seusai rapat pleno DPP PKB finalisasi Anies-Cak Imin di kantor DPW PKB Jatim, Surabaya, Jumat (1/9/2023).
Namun, klaim tersebut dibantah langsung oleh Gus Yahya dalam konferensi pers yang digelar di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Sabtu (2/9/2023).
"Kalau ada klaim bahwa Kiai-Kiai PBNU merestui, itu sama sekali tidak benar karena sama sekali tidak ada pembicaraan dalam PBNU mengenai calon, sama sekali tidak pernah ada pembicaraan di PBNU tentang calon-calon presiden," kata Gus Yahya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.