Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yusril Bocorkan yang Terjadi di Koalisi Pendukung Prabowo Usai PKB Pergi

Kompas.com - 02/09/2023, 16:43 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra membocorkan yang terjadi di internal koalisi pendukung Prabowo Subianto usai ditinggalkan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Yusril menjelaskan, partai yang ada di dalam Koalisi Indonesia Maju tersebut sedang saling menguatkan satu sama lain.

Adapun, Koalisi Indonesia Maju diisi oleh Gerindra, Golkar, Gelora, PAN, dan PBB.

"Sementara di dalam internal Koalisi Indonesia Maju pimpinan Pak Prabowo juga terjadi upaya untuk saling memperkuat," ujar Yusril saat ditemui di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Sabtu (2/9/2023).

Baca juga: Prabowo Teriak Hidup PKB Usai Dideklarasikan Gelora sebagai Capres 2024

Yusril menjelaskan, sampai saat ini, belum ada pembahasan maupun pembicaraan terkait peristiwa membelotnya PKB ini.

Sebab, PKB tiba-tiba merapat ke Koalisi Perubahan untuk mendukung Anies Baswedan. Kini, pasangan Anies-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) telah dideklarasikan.

"Dan pada akhirnya nanti akan muncul pasangan calon presiden dan itu Pak Prabowo ini dan wakil presidennya yang kita harapkan betul-betul solid dan diterima oleh seluruh lapisan masyarakat agar bisa memenangkan pilpres yang akan datang," imbuhnya.

Baca juga: Prabowo: Saya Boleh Dikhianati, yang Penting Jangan Berkhianat

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengaku dirinya sudah berkomunikasi dengan Prabowo Subianto terkait rencana dirinya menjadi bakal cawapres berpasangan dengan Anies Baswedan.

Hal itu diungkapkan Cak Imin usai menziarahi makam kakek buyut dan ayahnya di Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar, Jombang, Jawa Timur, Sabtu (2/9/2023) pagi.

Dia mengaku sudah berkomunikasi dengan Prabowo, baik melalui sambungan telepon maupun bertatap muka, terkait rencana deklarasi pasangan Anies-Muhaimin, sebagai bakal capres-cawapres.

"Sudah, berkali-kali sudah sowan ke beliau," kata Muhaimin Iskandar di Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar.

Namun, Ketum DPP PKB itu tak memberikan penjelasan lebih jauh terkait komunikasi dengan Prabowo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Nasional
Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Nasional
Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Nasional
Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com