JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengatakan dirinya tidak masalah dibohongi ataupun dikhianati oleh pihak lain. Yang terpenting, Prabowo tidak ingin mengkhianati dan membohongi orang lain.
Hal tersebut Prabowo sampaikan saat dideklarasikan Partai Gelora sebagai Capres 2024 di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Sabtu (2/9/2023).
"Ada dulu wartawan mungkin mau memancing saya, 'Pak Prabowo kok sering dibohongi ya, dan sering dikhianati ya?'" ujar Prabowo.
"Saya jawab spontan saja, 'boleh Prabowo dibohongi, boleh Prabowo dikhianati. Yang penting, jangan Prabowo bohong dan Prabowo berkhianat'," sambungnya.
Baca juga: Anies-Muhaimin Dikabarkan Akan Deklarasi di Surabaya Sore Hari Ini
Prabowo lantas berterimakasih atas dukungan yang diberikan oleh Partai Gelora.
Dia mengatakan, pada akhirnya, rakyatlah yang menilai dan memilih sendiri capres-cawapres pilihannya di Pilpres 2024.
"Rakyat yang akan melihat, rakyat akan menilai, rakyat yang akan memberikan suara, dan yang paling utama adalah sejarah mencatat siapa di atas jalan yang benar dan siapa yang berkhianat kepada bangsa dan negara," tuturnya.
Prabowo lantas mengenang saat keputusannya bergabung ke dalam pemerintahan Jokowi usai Pilpres 2019 ditentang oleh pendukungnya sendiri.
"Saya dituduh pengkhianat. Memang, akhir-akhir ini memang sarat dengan aroma-aroma pengkhianatan," imbuh Prabowo.
Di sisi lain, Prabowo menilai Presiden Joko Widodo memiliki jiwa besar karena mengajaknya bergabung ke dalam pemerintahan.
Baca juga: Jadi Cawapres Anies, Cak Imin Sebut Sudah Komunikasi dengan Prabowo
Adapun dalam pidato politiknya, Prabowo tak menjabarkan lebih jauh siapa sosok yang membohongi dan mengkhianatinya.
Namun, baru-baru ini, ia ditinggalkan oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang sudah sejak lalu mendukungnya.
PKB meninggalkan koalisi Prabowo setelah Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar memutuskan menerima pinangan sebagai cawapres Anies Baswedan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.