Padahal, diketahui dua sosok itu berada pada kubu koalisi berbeda. Anies diusung Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) sebagai bakal capres.
KPP terdiri dari Partai Nasdem, Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Baca juga: Koalisi Nasdem-PKB Penuhi Presidential Threshold, Anies-Cak Imin Bisa Duet di Pilpres
Sementara itu, Cak Imin berada pada Koalisi Indonesia Maju (KIM), yang sebelumnya bernama Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Koalisi ini mendukung Prabowo Subianto sebagai bacapres.
Namun, pada Kamis kemarin, Demokrat membenarkan jika Anies dan Cak Imin bakal berduet pada Pilpres 2024.
Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya mengatakan, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh telah menunjuk Muhaimin Iskandar sebagai bacawapres Anies Baswedan.
Baca juga: Anies-Cak Imin Dinilai Sulit Menangkan Pilpres karena Elektabilitas Minim
Ia mengungkapkan, keputusan itu diambil setelah Surya dan Cak Imin bertemu di Nasdem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta, Selasa (29/8/2023).
"Secara sepihak Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh tiba-tiba menetapkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai cawapres Anies tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS,” ujar Riefky dalam keterangannya, Kamis.
Selain itu, Riefky juga menganggap Anies Baswedan telah melakukan pengkhianatan politik atas hal ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.