JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Nasdem, Effendi Choirie mengatakan, partainya independen dan tidak dipengaruhi siapa pun dalam mengambil keputusan.
Hal itu disampaikannya menanggapi pernyataan anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Syarief Hasan yang mengaku mendapatkan rumor bahwa Anies Baswedan boleh menjadi bakal calon presiden (capres) asalkan tak memilih Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres).
Syarief mengatakan, rumor itu tersebar setelah Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta pada 17 Juli 2023.
“Jadi nasdem ini saya kira satu-satunya partai yang mandiri, enggak ada itu dipengaruhi atau mbebek (mengikuti) dengan orang atau partai lain,” kata Effendi pada Kompas.com, Rabu (30/8/2023).
Baca juga: Politikus Nasdem Tiba-tiba Sentil Jokowi, Sebut Hanya Partainya yang Tak Bisa Dikendalikan
Ia juga menekankan bahwa Surya Paloh tak pernah mau mengikuti keinginan pihak tertentu dalam menentukan langkah politiknya.
“Saya kira satu-satunya ketua umum yang mandiri hari ini, yang berani mengambil segala risiko adalah ketua umum Nasdem,” ujarnya.
Effendi lantas meminta Syarief Hasan tidak menciptakan narasi yang menuduh atau menyudutkan Nasdem.
“Jadi dia nuduh sana, nuduh sini, itu berarti itu memang pikirannya. Yang dituduhkan itu mencerminkan dirinya, belum tentu mencerminkan orang yang dituduh itu,” kata Effendi.
Baca juga: Kata Golkar soal Nasdem Tuding Pemerintahan Jokowi Ganggu Bisnis Surya Paloh
Sebelumnya, Syarief Hasan meminta agar Anies segera mendeklarasikan bakal cawapres yang dipilihnya.
Menurutnya, penunjukan itu penting untuk segera menyusun strategi pemenangan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Selain itu, untuk membantah rumor bahwa ada satu parpol di Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang tak berkomitmen pada nota pembentukan koalisi.
“Namun, jika rumor ini benar, maka tidak salah jika Partai Demokrat berasumsi tertundanya pengumuman capres dan cawapres dari KPP adalah karena ada anggota dari KPP yang belum atau tidak teguh pada komitmen dan tidak konsisten memegang teguh piagam koalisi,” ujar Syarief dalam keterangannya, Rabu.
Baca juga: Demokrat Sebut Ada Rumor Anies Tak Boleh Maju dengan AHY Setelah Paloh Bertemu Jokowi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.